CILEGON-Pembukaan Transmart Cilegon pada Minggu (20/12) telah menimbulkan kerumunan. Tidak ada yang patuh protokol kesehatan (prokes) menjaga jarak. Warga berdesakan mengantre untuk masuk ke dalam mal. Anggota Komisi II DPRD Kota Cilegon Hasbi Sidik meminta Satuan Tugas Covid-19 Kota Cilegon untuk tidak tebang pilih dalam penegakan prokes di Transmart.
“Jangan hanya pertimbangan ekonomi semata, faktor kesehatan diabaikan. Kalau pun faktor ekonomi menjadi alasan, juga seharusnya asas ekonomi yang berkeadilan dengan memberikan kesempatan juga kepada pelaku usaha lain,” katanya seperti lansir Banten Raya, Senin (21/12).
Hasbi mengatakan, harus ada solusi dari kerumunan yang terus terjadi. Jika tidak, satgas harus tegas mengambil tindakan. “Ditinjau ulang izin operasionalnya, kalau perlu ada tindakan tegas jika masih berkerumun,” katanya.
Ia khawatir jika terus dibiarkan, di masa libur panjang 23-27 Desember, kerumunan akan kembali membeludak. “Minggu ini kan ada libur panjang, ini harus dipikirkan. Kalau memang ada pembatasan pengunjung, harus tegas,” katanya.
Senada dikatakan Ketua Komisi I DPRD Kota Cilegon Hasbudin. Ia menilai Perda Penanggulangan Covid-19, tidak ada artinya jika prokes terus diabaikan. “Kita meminta agar Satpol PP bisa tegas, ketika perda sudah mulai berlaku. Mungkin bisa efektif berlaku Januari 2021, karena setelah disahkan perda tersebut harus dibawa ke Pemprov Banten terlebih dahulu,” katanya.
Manajemen Transmart Cilegon menyalahkan warga atas kerumunan yang terjadi di di pusat perbelanjaan yang ada di Jalan KH Yasin Beji, Kelurahan Kebondalem itu. HR Operational Regional Manajer Transmart Lesmana mengatakan, sejak awal buka, Transmart Cilegon telah mematuhi prokes yang diminta pemerintah. Adanya kerumunan di pintu masuk, menurutnya karena kurang tertibnya pengunjung sendiri.
“Petugas kita sudah sering kali mengimbau pengunjung untuk menjaga jarak. Kami juga sudah membatasi jumlah pengunjung maksimal 1.250 orang. Kami juga diminta membuat tenda antrean biar tidak membeludak sudah kami lakukan,” cetusnya, kemarin.
Walikota Cilegon Edi Ariadi meminta Satpol PP tegas jika kerumunan di Transmart terus terjadi. “Masyarakat jangan nyalahin kita aja. Tutup, katanya, tutup, itu kan buat mereka yang UMKM juga, harus sama-sama,” katanya. Edi sendiri mengaku telah memanggil manajemen Transmart Cilegon. Pihaknya juga sudah meminta pengunjung per lantai dibatasi. “Harus ada checker di setiap lantai biar tidak membeludak,” tuturnya.
Saat disinggung Car Free Day (CFD) yang masih tutup, sementara Transmart dibuka, Edi sewot. “Mau ngebela siapa? Kalau media mau nyuruh saya ngebuka, nanti saya buka. Kalau wartawan menyuruh saya, nanti saya buka (CFD),” katanya seraya meninggalkan awak media.
Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono mengaku sudah memanggil manajemen Transmart dan meminta mereka membuat surat pernyataan untuk menegakkan prokes. “Sudah bikin surat pernyataan, bikin tenda buat antrean, biar yang mau masuk antre sama menghitung berapa yang masuk. Kalau di setiap lantai sudah 250 orang, harus disetop,” kata Sigit.
Sigit beralasan manajemen Transmart telah mengimbau ke pengunjung untuk menjaga jarak. “Kami juga meminta masyarakat mendukung. Jangan kita satgas saja yang bekerja, tetapi masyarakat tidak tertib. Kami imbau kalau tidak penting-penting banget ya tidak usah bepergian,” katanya. (brp)
The post Soal Kerumunan, Transmart Harus Ditindak first appeared on Tangerang Ekspres.