Sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Bali, Staf Khusus (Stafsus) Presiden Billy Mambrasar melakukan pertemuan dengan Ikatan Mahasiswa dan Masyarakat Papua (Immapa) Bali, di Denpasar, Minggu (29/11/2020).
Kepada 89 pelajar yang hadir pada malam itu, Billy menyampaikan tentang manfaat dari kewirausahaan (entrepreneurship).
“Saya pernah bekerja sebagai insinyur di sebuah perusahaan migas. tapi saya memutuskan untuk keluar. Karena saya berpikir kalau saya menjadi pengusaha, saya bisa memberikan pekerjaan buat banyak orang lain di Papua,” ujarnya.
Billy mengungkapkan dengan berwirausaha ia bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. “Dalam pekerjaan saya, baik itu perusahaan (maupun) yayasan, ternyata saya bisa hire banyak orang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Billy berharap setelah lulus kuliah dan mendapat ijazah, para mahasiswa dapat mempertimbangkan opsi untuk menjadi pengusaha, tidak hanya berpikir untuk mengikuti seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil).
“Dari terakhir, kemarin 30.000 orang mendaftar untuk 7.000 posisi untuk Papua dan Papua Barat, artinya ada 23.000 orang yang tidak mendapatkan tempat menjadi PNS. Jadi banyak yang menganggur,” ujarnya.
Billy pun menyampaikan kekhawatirannya jika semua berkeinginan menjadi PNS dan tidak ada yang membuka pekerjaan.
“Ketakutan saya kalau kita semua kemudian berpikir ke PNS dan lowongan tidak ada, nanti agak susah. Jadi, mungkin dari sekarang berpikir bagaimana kita bisa berlatih berwirausaha sama-sama,” ajak Billy.
Dalam pertemuan, Billy juga bercerita tentang gerakan Papua Muda Inspiratif, sebuah perkumpulan generasi muda Papua yang memutuskan untuk menjadi entrepreneur.
Ia mengajak para pelajar yang hadir untuk bergabung untuk bersama-sama berlatih berwirausaha. Ditegaskannya, gerakan ini tidak berafiliasi dengan politik.
“Itu murni adalah pelatihan kewirausahaan bersama, bersatu bersama. Kalau kita bisa berwirausaha kita punya bisnis berkembang, apa mau bikin kafe, pariwisata atau apapun, kita bisa memberikan pekerjaan orang-orang Papua, sehingga meningkatkan kesejahteraan di tanah Papua, lebih cepat lagi untuk pembangunan,” ujarnya.
Billy berharap dalam pertemuan selanjutnya dilakukan berbagai pelatihan kewirausahaan. “Saya mendorong itu, saya berharap nanti pertemuan-pertemuan berikutnya kita selingi dengan pelatihan-pelatihan kewirausahaan, supaya membantu kita punya skill untuk ke depannya,” ujarnya.
Billy menyebut kedatangannya sebagai awal dari program yang dalam istilah Papua dikenal dengan ‘para-para’. “Para-para itu filosofinya adalah kita duduk sama-sama bercerita untuk kasih semangat,” ujarnya.
Billy menyatakan bahwa ini tidak akan menjadi kedatangannya yang terakhir. Akan ada kunjungan berikutnya untuk berdiskusi bersama serta tetap memberikan semangat dan motivasi kepada para pelajar tersebut.
Pemberian Bantuan Kepada Immapa-Bali
Stafsus Presiden Billy Mambrasar bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Otda Kemdagri), untuk membantu perkembangan Provinsi Papua dan Papua Barat.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Kepala Sub Direktorat Provinsi Papua dan Papua Barat dari Ditjen Otda Kemdagri Budi Arwan. Melalui Budi, Ditjen Otda Kemdagri menyampaikan bantuan 100 paket sembako dan satu unit komputer, printer, meja, dan rak buku kepada para pelajar di Immapa-Bali.
Kepada para pelajar yang hadir, Budi berharap agar bantuan tersebut dapat meningkatkan semangat mereka yang sedang menempuh pendidikan di Bali.
“Semoga bisa membantu anda untuk meningkatkan lagi semangatnya untuk berkuliah dan bisa menjadi seorang yang bermanfaat bagi masyarakat banyak nantinya,” pesan Budi.
Selain bantuan tersebut, Billy juga menyerahkan bantuan pemasangan jaringan internet nirkabel di asrama putra dan putri Immapa-Bali.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Immapa-Bali Vladimir Yohan menyampaikan apresiasi atas kunjungan Stafsus Presiden Billy dan perwakilan dari Dirjen Otda Kemdagri itu.
“Kami merasa ini hal yang luar biasa dan perlu terus dilakukan. Ini hal yang sebenarnya kami butuhkan sebagai mahasiswa di mana orang tua atau kakak mereka datang melihat perkembangan kami di sini dan mengikuti apa yang berkembang di sini.
Kedatangan tersebut, imbuhnya, juga memberikan semangat kepada mereka. “Kita bisa mengejar apa yang menjadi tujuan kami di sini, di Bali terutama. Juga hal-hal baik seperti motivasi, juga bantuan-bantuan yang sudah diberikan untuk menopang kami di sini,” pungkasnya. (SLN/UN)