TANGSEL – Badan Intelejen Negara (BIN) dimasa pandemi Covid-19 juga mempunyai tugas untuk melakukan deteksi dini dan cegah dini berbagai ancaman, termasuk pandemi Covid-19, maupun wabah lainnya yang dianggap dapat mengancam kehidupan dan eksistensi bangsa Indonesia.
Untuk itu, guna mensosialisasikan adaptasi kehidupan baru (AKB) menjelang dibukanya kembali sekolah dan melakukan pembelajaran tatap muka. BIN melalui Tim Velox BIN terus melakukan deteksi dini dan cegah dini, serta upaya dekontaminasi.
Ketua Tim Velox BIN, Akbar Ariono menjelaskan, jika sekolah mempunyai potensi penularan atau penyebaran Covid-19. Untuk itu, pihaknya melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah selama 10 bulan terakhir.
“Kegiatan ini dilatarbelakangi, bahwa tempat umum seperti sekolah, memiliki potensi adanya penularan atau penyebaran Covid-19 sehingga dipandang perlu dilaksanakan penyemprotan disinfektan. Selain itu kegiatan sosialisasi, edukasi dan penyemprotan disinfektan ini juga sebagai salah satu upaya persiapan terkait rencana penyelenggaraan sekolah tatap muka di masa mendatang,” jelas Akbar di SMAN 2 Tangsel, Kamis (17/12/2020).
“Selama lebih dari 10 bulan terakhir ini, kami dari BIN, yang dalam hal ini hadir sebagai perwakilan pemerintah, telah banyak melakukan berbagai aksi nyata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia,” tambahnya.
Akbar juga berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, agar semua masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa dan kembali produktif.
“Kita semua tentunya berharap pandemi Covid-19 ini dapat segera reda dan berakhir. Kita juga harus siap untuk menjalani tatanan AKB, dimana kita semua bisa kembali beraktivitas, kembali produktif, namun tetap aman dari Covid-19. Dengan semangat kebersamaan dan gotong-royong kita pasti dapat lalui pandemi Covid-19 ini,” ungkap Akbar.
Selain sekolah, Tim Velox BIN juga melalukan kegiatan sosialisasi, edukasi, dan dekontaminasi, di beberapa tempat yaitu fasilitas tempat ibadah seperti masjid, gereja, pura, dan vihara.
Fasilitas-fasilitas umum seperti sekolah, pasar, stasiun, halte, terminal hingga rest area. Dan fasilitas-fasilitas sosial lain seperti pondok pesantren, panti asuhan, hingga yayasan sosial.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Tangsel, Abu Yazid mengatakan, jika edukasi yang dilakukan Tim Velox BIN untuk membantu sekolah memutus mata rantai Covid-19.
“Kegiatan membantu kami dalam upaya bagaimana beradaptasi di kebiasaan baru ini. Untuk bekal kami juga, untuk penerapan kami dalam tatap muka secara maksimal agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutup Yazid. (PHD)