Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, harus ditangani dengan kerja keras. Semua pihak juga harus bahu membahu untuk bersama mengatasi dampak dari pandemi tersebut seperti persoalan kesehatan dan dampak ekonomi yang ditimbulkan.
Presiden Joko Widodo, saat memberikan amanat dalam Peringatan ke-74 Hari Bhayangkara pada Rabu, 1 Juli 2020, di Istana Negara, menegaskan bahwa seluruh jajaran Polri harus turut hadir dan terlibat dalam upaya penanganan pandemi di masing-masing wilayah sesuai kewenangan yang ada.
“Dalam situasi yang sulit seperti sekarang ini kehadiran dan keterlibatan seluruh jajaran Polri sangat dibutuhkan. Mulai dari jajaran mabes dan polda, polres, polsek, sampai Bhabinkamtibmas di desa-desa harus ikut aktif terlibat mengajak masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan, mengawal kelancaran dan ketepatan penyaluran bantuan sosial, serta menjaga keamanan dan ketertiban agar situasi tetap kondusif, aman, dan damai,” ujarnya.
Kepala Negara menyebut bahwa keselamatan dan kepentingan rakyat merupakan hal yang paling utama. Maka, jajaran Polri harus dapat mengemban tugas kemanusiaan ini secara persuasif dan humanis, namun tetap waspada, cepat tanggap, dan tegas terhadap setiap pelanggaran dengan menjaga profesionalitas dan kepercayaan rakyat.
Dalam menjalankan tugasnya, Polri diminta untuk memperkuat sinergi dengan sejumlah lembaga lainnya seperti Kejaksaan dan KPK untuk turut mempercepat dan mengawasi penggunaan anggaran yang dialokasikan untuk penanganan pandemi Covid-19. Anggaran sejumlah Rp695,2 triliun, yang dapat meningkat apabila dibutuhkan, harus dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
“Aspek pencegahan harus lebih dikedepankan. Jangan menunggu sampai terjadi masalah. Kalau ada potensi masalah segera ingatkan. Tapi kalau sudah ada niat buruk untuk korupsi, ada mens rea, ya harus ditindak. Silakan digigit saja. Apalagi dalam situasi krisis seperti sekarang ini. Tidak boleh ada satupun yang main-main,” tegasnya.
Di samping itu, meski berfokus membantu upaya pengendalian pandemi, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa berbagai agenda strategis Polri harus tetap berjalan. Jajaran Polri harus terus mereformasi diri secara total dan selalu berupaya memperbaiki diri untuk lebih profesional dan modern dalam menghadapi tantangan yang semakin berat.
Selain itu, potensi ancaman stabilitas keamanan di dalam negeri juga perlu diantisipasi, utamanya menjelang pelaksanaan Pilkada serentak di akhir tahun 2020 ini.
“Saya tahu tugas ini tidaklah mudah. Namun, saya yakin Polri, TNI, serta penyelenggara dan pengawas pemilu akan mampu menjalankan tugas ini dengan baik,” tuturnya.