Kabarbanten.com – Maraknya parkir liar yang ada di depan Pasar Induk Tanah Tinggi membuat warga mengeluh. Pasalnya, hal tersebut kerap kali membuat arus lalu lintas tersendat.
Banyaknya truk pengangkut sayur dan buah yang parkir dipinggir jalan memperparah kemacetan yang memang kerap terjadi saat kereta Commuter Line melintas di Jalan Jenderal Sudirman tersebut, terutama saat jam sibuk.
Mansur, salah seorang pengendara yang melintas pada jalan utama di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang itu mengaku bingung, terhadap mobil truk yang sering terparkir di pinggir jalan itu.
“Saya bingung, sering banget truk sama mobil bak terbuka ini parkir di pinggir jalan. Udah tau jalan ini dekat dengan rel kereta, malah parkir disitu, padahal ini kan jalan utama,” ujar Mansur, Kamis (20/1/2022).
Ia mengatakan, ruas jalan tersebut memang jalur lintasan utama di Kota Tangerang, sehingga jika badan jalan digunakan untuk parkir liar akan menyebabkan kemacetan panjang.
“Karena biasanya kalau kereta abis lewat, kendaraan yang melintas itu banyak, nah mereka itu jadi pelan jalannya karena ada truk yang parkir dipinggir jalan ini,” ucapnya.
Mansur juga mengeluhkan, kondisi Pasar Induk Tanah Tinggi yang kerap menjadi titik kemacetan, lantaran panjangnya antrean kendaraan yang ingin masuk ke dalam pasar induk tersebut.
“Kalau menurut saya sih kayanya sudah enggak cocok lokasi Pasar Induk di Tanah Tinggi. Soalnya pasar induk ini enggak luas, jadi kendaraan yang mau masuk saja harus mengantre sampai ke pinggir jalan,” terangnya.
Berdasarkan pantauan terlihat beberapa mobil truk dan mobil bak terbuka terparkir di dua sisi Jalan Raya Sudirman.
Beberapa mobil truk tersebut membawa komoditi buah dan sayur yang ingin diantar ke Pasar Induk Tanah Tinggi. Dan sisanya tedapat truk yang tidak bermuatan, karena ingin mengangkut komodity dari pasar itu.
Abdul, salah seorang supir truk terbuka yang membawa komodity buah mengatakan, dirinya memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan lantaran kendaraan di dalam pasar Induk Tanah Tinggi sudah banyak.
“Jadi saya mengantre dulu, nanti kalau beberapa kendaraan sudah keluar, baru saya masuk,” jelasnya.
Ia pun tak ingin memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan, namun kondisi pasar telah penuh oleh kendaraan bongkar muat.
“Saya sudah sering antar komodity kesini, jadi sudah hapal, kalau lagi ramai di dalam, mau tidak mau harus menunggu dulu jadinya di pinggir jalan ini,” pungkasnya. (KEY)