Kabarbanten.com
  • Home
  • Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
Kabarbanten.com
No Result
View All Result
Home Banten

Petani Garam Tolak Kebijakan Pusat, 500 Ton Garam Belum Terserap

kabarbanten.com
22 Maret 2021
Petani Garam Tolak Kebijakan Pusat, 500 Ton Garam Belum Terserap
PANEN GARAM: Para petani garam terlihat sedang memanen garam di Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Minggu (21/3). FOTO: Koprasi Garam Sinar Mutiara Banten for Banten Ekspres

SERANG-Kalangan petani garam di Desa Domas Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang menolak kebijakan Pemerintah Pusat terkait rencana impor garam 3 juta ton pada tahun ini. Pasalnya, dalam dua tahun terakhir Provinsi Banten masih menyisakan 500 ton garam yang belum terserap sama sekali oleh pemerintah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Amrul Ketua Koprasi Garam Sinar Mutiara Provinsi Banten yang terletak di Desa Domas Kecamatan Pontang Kabupaten Serang saat dimintai keterangan oleh wartawan melalui telepon seluler, Minggu (21/3).

Dirinya menyebutkan bahwa, penyebab tidak terserapnya sisa 500 ton garam disebabkan oleh impor garam. Oleh karena itu, dirinya menganggap bahwa pemerintah pusat dalam hal ini kurang empati terhadap masyarakat khususnya para petani garam, sehingga dirinya menganggap percuma jika para petani garam terus menerus menghasilkan garam namun pemerintah pusat malah menginginkan impor garam.

“Kalau memang wacana itu terjadi, berarti mereka sudah tidak berpihak kepada rakyat khususnya petani garam, mereka berpihaknya hanya kepada cukong-cukong, impotir-importir. Padahal, pak Presiden sendiri barusan saja bilang benci produk impor, tapi nyatanya tidak sesuai dengan apa yang diucapkan, kami snagat menderita sekali khususnya petani garam,” katanya.

Ia juga mengatakan, dalam dua tahun terakhir pihaknya terus memproduksi garam dan setiap panennya bisa menghasilkan 100 ton garam perhektar dari 15 hektar di Desa Domas. Namun, dari hasil produksinya hanya dihargai Rp 500 perak per Kilogram (Kg).

“Harga normal keinginan kami itu Rp 1.200, tapi kalau seandainya sudah ke pabrik pengolahan. Pabrik pengolahan itu bisa menjual perkilo itu diatas Rp 5.000, kami itu ketimpangan sekali. Kami petani minta Rp 1.200 atau minimal Rp 1.000 aja tidak pernah terealisasi selama hampir dua tahun ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, pihaknya tidak menyetujui kebijakan impor garam dari Pemerintah Pusat. Akan tetapi, karena kebutuhan garam secara Nasional belum terpenuhi dan kebutuhan industri yang meningkay sehingga impor garam tidak bisa ditahan.

“Kalau mau protes kita juga tidak setuju, tapi karena kebutuhan kita belum terpenuhi secara Nasional karena kebutuhan Nasional itu hampir 3 juta ton, sedangkan produksi Nasional kita itu baru sekitar 2 juta ton, berarti kurang 1 juta ton, kita tidak bisa naham impor karena kita masih butuh dan produksi masih kurang,” katanya. (mg-7)

ADVERTISEMENT
PANEN GARAM: Para petani garam terlihat sedang memanen garam di Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Minggu (21/3). FOTO: Koprasi Garam Sinar Mutiara Banten for Banten Ekspres

SERANG-Kalangan petani garam di Desa Domas Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang menolak kebijakan Pemerintah Pusat terkait rencana impor garam 3 juta ton pada tahun ini. Pasalnya, dalam dua tahun terakhir Provinsi Banten masih menyisakan 500 ton garam yang belum terserap sama sekali oleh pemerintah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Amrul Ketua Koprasi Garam Sinar Mutiara Provinsi Banten yang terletak di Desa Domas Kecamatan Pontang Kabupaten Serang saat dimintai keterangan oleh wartawan melalui telepon seluler, Minggu (21/3).

Dirinya menyebutkan bahwa, penyebab tidak terserapnya sisa 500 ton garam disebabkan oleh impor garam. Oleh karena itu, dirinya menganggap bahwa pemerintah pusat dalam hal ini kurang empati terhadap masyarakat khususnya para petani garam, sehingga dirinya menganggap percuma jika para petani garam terus menerus menghasilkan garam namun pemerintah pusat malah menginginkan impor garam.

“Kalau memang wacana itu terjadi, berarti mereka sudah tidak berpihak kepada rakyat khususnya petani garam, mereka berpihaknya hanya kepada cukong-cukong, impotir-importir. Padahal, pak Presiden sendiri barusan saja bilang benci produk impor, tapi nyatanya tidak sesuai dengan apa yang diucapkan, kami snagat menderita sekali khususnya petani garam,” katanya.

Ia juga mengatakan, dalam dua tahun terakhir pihaknya terus memproduksi garam dan setiap panennya bisa menghasilkan 100 ton garam perhektar dari 15 hektar di Desa Domas. Namun, dari hasil produksinya hanya dihargai Rp 500 perak per Kilogram (Kg).

“Harga normal keinginan kami itu Rp 1.200, tapi kalau seandainya sudah ke pabrik pengolahan. Pabrik pengolahan itu bisa menjual perkilo itu diatas Rp 5.000, kami itu ketimpangan sekali. Kami petani minta Rp 1.200 atau minimal Rp 1.000 aja tidak pernah terealisasi selama hampir dua tahun ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, pihaknya tidak menyetujui kebijakan impor garam dari Pemerintah Pusat. Akan tetapi, karena kebutuhan garam secara Nasional belum terpenuhi dan kebutuhan industri yang meningkay sehingga impor garam tidak bisa ditahan.

“Kalau mau protes kita juga tidak setuju, tapi karena kebutuhan kita belum terpenuhi secara Nasional karena kebutuhan Nasional itu hampir 3 juta ton, sedangkan produksi Nasional kita itu baru sekitar 2 juta ton, berarti kurang 1 juta ton, kita tidak bisa naham impor karena kita masih butuh dan produksi masih kurang,” katanya. (mg-7)

Tags: BantenProvinsi Banten
Share16Tweet10SendShare
Previous Post

Kunker Ke Jatim, Presiden Akan Resmikan SPAM Umbulan dan Tinjau Vaksinasi

Next Post

Presiden Jokowi Pastikan Kesiapan Sidoarjo Gelar Vaksinasi Massal

Related Posts

Dikunjungi IFRC dan PMI Jepang, Jumbara PMR Banten IV Sukses Digelar
Banten

Dikunjungi IFRC dan PMI Jepang, Jumbara PMR Banten IV Sukses Digelar

Kabar Banten
4 Juli 2025
Pembinaan PMR Banten Dapat Apresiasi PMI Pusat, Masuk Peringkat Terbaik Nasional
Banten

Pembinaan PMR Banten Dapat Apresiasi PMI Pusat, Masuk Peringkat Terbaik Nasional

Kabar Banten
1 Juli 2025
376 PMR Ramaikan Jumbara PMI Banten 2025
Banten

376 PMR Ramaikan Jumbara PMI Banten 2025

Kabar Banten
30 Juni 2025
Penerima Manfaat Bedah Rumah di Serpong Utara: Bocor Tinggal Kenangan
Banten

Penerima Manfaat Bedah Rumah di Serpong Utara: Bocor Tinggal Kenangan

kabarbanten.com
22 Juni 2025
BPKP Perwakilan Provinsi Banten Evaluasi atas Optimalisasi Dana Bantuan Pendidikan STAI Syekh Manshur
Banten

BPKP Perwakilan Provinsi Banten Evaluasi atas Optimalisasi Dana Bantuan Pendidikan STAI Syekh Manshur

Kabar Banten
13 Juni 2025
Polsek Cibadak Tingkatkan Pangan Lestari dalam Rangka ketahanan pangan.
Banten

Polsek Cibadak Tingkatkan Pangan Lestari dalam Rangka ketahanan pangan.

Kabar Banten
4 Juni 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


  • Trending
  • Comments
  • Latest
Daftar Nama 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang

Daftar Nama 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang

4 Februari 2025
Siapa Azura Luna Mangunhardjono? Mengaku Sosialita dari Indonesia dan Kini Jadi Buronan Internasional

Siapa Azura Luna Mangunhardjono? Mengaku Sosialita dari Indonesia dan Kini Jadi Buronan Internasional

6 September 2022
Cek Lokasi Nobar Timnas di Tangsel! Kopi Bolank x Arco Gelar Nobar Laga Indonesia vs Jepang

Cek Lokasi Nobar Timnas di Tangsel! Kopi Bolank x Arco Gelar Nobar Laga Indonesia vs Jepang

10 Juni 2025
Turab Kali Item Jebol, Perumahan Griya Artha Sepatan Kebanjiran

Turab Kali Item Jebol, Perumahan Griya Artha Sepatan Kebanjiran

27 Oktober 2022
Bupati Tangerang Tinjau Lokasi Banjir di Kawasan Olek Tigaraksa

Bupati Tangerang Tinjau Lokasi Banjir di Kawasan Olek Tigaraksa

7 Juli 2025
Hadiri Munas I ASWAKADA, Wabup Siap Bersinergi dalam Jejaring Kepemimpinan Daerah

Hadiri Munas I ASWAKADA, Wabup Siap Bersinergi dalam Jejaring Kepemimpinan Daerah

7 Juli 2025
Bupati Tangerang Hadiri Santunan Yatim Baznas dan Pengajian Akbar Majelis Taklim Al-Munir

Bupati Tangerang Hadiri Santunan Yatim Baznas dan Pengajian Akbar Majelis Taklim Al-Munir

7 Juli 2025
Bupati Tangerang Tinjau Penyebab Banjir di Kawasan Teluk Jakarta Kutabumi

Bupati Tangerang Tinjau Penyebab Banjir di Kawasan Teluk Jakarta Kutabumi

7 Juli 2025
Facebook Twitter Instagram TikTok
Kabarbanten.com

Disclaimer | Kode Etik | Privacy Policy |

Tentang Kami | Pedoman Media Siber 

 Contact

© 2020-2024 Kabarbanten.com. All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks Berita

© 2020-2024 Kabarbanten.com. All Rights Reserved