TANGSEL -Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XII. Kegiatan rutin tahunan tersebut digelar 2-5 Juli 2021 di lingkungan Pemkot Tangsel.
Pada pembukaan dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangsel Abdul Rojak, Ketua Harian LPTQ Tangsel KH M Sobron Zayyan dan Kabag Kesra Kota Tangsel Heli Slamet, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Tangsel Aliansyah serta perwakilan BPN dan BNN Kota Tangsel.
Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, pentingnya MTQ ini untuk selalu diselenggarakan bukan hanya sekedar perlombaan tapi lebih dari itu untuk memupuk aqidah dan memperkokoh motto Tangsel.
“MTQ memiliki peran yang sangat penting sesuai dengan motto religius. Maka dari itu kita jadikan sebagai momentum dalam membebaskan buta huruf bacaan Al Qur’an,” ujarnya saat membuka saat membuka MTQ di Balaikota Tangsel, Jumat, (2/7/2021).
Terlaksananya acara ini tidak lepas dari peran aktif Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Tangsel. Peran LPTQ lah yang membuat Tangsel selalu juara di tingkat provinsi. Ini sungguh prestasi yang membanggakan.
“Tentu berkat kerja kerasnya, Kota Tangsel selalu menjadi juara umum di tingkat Provinsi Banten. Prestasi tersebut dapat kita tingkatkan bahkan sampai tingkat nasional,” jelas Pilar.
Kata Pilar, pelaksanaan MTQ dilakukan dengan menerapkan prokes ketat. Supaya dapat menekan penularan Covid-19. Baik para khafilah, dewan hakim sampai official mematuhi 5 M. Demikian juga arena secara terpisah satu dengan yang lain.
Ketua Umum LPTQ Tangsel Bambang Noertjahtjo menyampaikan MTQ tingkat Kota Tangsel merupakan agenda rutin dalam rangka keikutsertaan ditingkat provinsi. Sekaligus untuk implementasi bersama membumikan Al Qur’an dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat.
“MTQ ini bukan sekedar wahana berlatih tapi jalan edukasi umat agar semakin mencintai Al Qur’an dalam hari-harinya,” ujarnya.
Lanjut Sekda Kota Tangsel MTQ ke XII yang digelar empat hari yang diikuti tujuh kafilah dari tujuh kecamatan. Targetnya memperoleh peserta yang berkualitas dari MTQ. Ditambah lagi hakim-hakim yang menilai pernah di tingkat nasional dan internasional.
“Insya Allah hasilnya akan mendapatkan kegemilangan. Tentunya selama pelaksanaan panitia penyelenggara secara serius memperhatikan prokes secara ketat. Mulai dari proses pendaftaran dan penampilan shingga tidak terjadi kerumunan,” terang Sekda.
Diketahui, ada 15 cabang yang dilombakan, pertama tilawah dewasa dan qira’at sab’ah, kedua tilawah remaja dan anak-anak, ketiga murattal dan cacat netra, keempat tahfizh 1 juz dan tilawah 10 juz, kelima Tahfiz 5 juz serta tilawah 20 juz, keenam tahfizh 30 juz serta tafsir Bahasa Arab, ketujuh tafsir Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, delapan khath Al Qur’an, sembilan makalah Al Qur’an, sepuluh fahm Al Qur’an, sebelas Syarh al Qur’an, dua belas qira’ah Al kutub Ulya dan hifzh Al hadits, tiga belas qira’ah Al kutub ula dan wustha, empat belas murratal qira’at Quran dan lima belas murratal golongan lansia dan LPTQ award (eksebisi). (RAY)