Kepala Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) Penny Lukito mengungkapkan uji klinis kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan Sinovac bekerjasama dengan Bio Farma telah selesai dilakukan. Saat ini BPOM sedang melakukan proses analisa untuk memastikan aspek keamanan dan efektivitas vaksin tersebut sebelum mengeluarkan Emergency Use Authorization.
“Uji klinis sudah selesai, alhamdulillah aspek keamanan dalam uji klinis pantauannya baik, aspek mutu dari vaksin Sinovac juga baik. Sekarang kita sedang menunggu proses analisa sehingga nanti aspek keamanan dan efektivitasnya bisa kita dapatkan dan kita bisa berikan emergency use authorization sehingga vaksinasi bisa dilakukan” ujarnya dalam keterangan pers setelah Rapat Terbatas Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin (23/11) siang, di Jakarta.
Lebih lanjut, Penny mengungkapkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, BPOM berkomitmen untuk memberikan vaksin yang memenuhi khasiat, keamanan, dan efektivitas. “Sekarang proses itu sedang berjalan. Badan POM nanti akan memberikan Emergency Use Authorization (EUA) pada waktunya nanti, sekarang data-data sedang dianalisa,” tuturnya.
Sementara itu. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan berbagai persiapan terkait dengan pelaksanaan vaksinasi. “Kementerian Kesehatan melakukan berbagai upaya penyiapan mulai dari sumber daya manusianya, kemudian fasilitas sarana dan prasarana, dan melakukan simulasi-simulasi untuk melancarkan bila saatnya vaksinasi nanti dilaksanakan,” ujarnya.
Selain itu, ia melanjutkan, Kemenkes juga melakukan simulasi pendistribusian vaksin secara detail agar dalam pelaksanaan vaksinasi tidak terjadi hambatan maupun kelambatan.
“Kami terus laksanakan secara rutin dan terus-menerus supaya semua tidak terjadi gangguan dan bisa berjalan dengan lancar. Kami menyiapkan semua sarana prasarananya dan mudah-mudahan semuanya bisa berlangsung dengan baik bila nanti tiba waktunya kita melaksanakan vaksinasi,” tandasnya. (FID/TGH/UN)