Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya menghormati keberagaman dan kebinekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pernyataan ini disampaikan Presiden merespons pertanyaan mengenai laporan bahwa anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tidak diperbolehkan berjilbab.
“Kita harus menghormati keberagaman, kita harus menghormati kebinekaan karena negara ini negara besar, sukunya berbeda, rasnya berbeda, agamanya berbeda, adat istiadatnya berbeda, jadi tidak bisa diseragamkan,” tegas Presiden Jokowi dalam keterangannya usai memimpin Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih pada Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, pada Sabtu, 17 Agustus 2024
Presiden juga menekankan bahwa perbedaan yang ada di Indonesia adalah anugerah yang harus disyukuri, bukan alasan untuk menimbulkan perpecahan. “Dan perbedaan itu adalah anugerah yang patut kita syukuri, keberagaman itu adalah sesuatu kekayaan yang harus kita syukuri untuk persatuan, bukan untuk perbedaan,” tambahnya.
Ketika ditanya apakah akan ada sanksi untuk Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terkait insiden tersebut, Presiden Jokowi menyatakan bahwa hal tersebut masih akan dilihat lebih lanjut. “Ya nanti dilihat,” jawabnya.
Pernyataan Presiden ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga dan menghargai keberagaman sebagai fondasi penting dalam kehidupan berbangsa di Indonesia.
(rls)