Poros Muda Indonesia (PMI) Frans Freddy mengapresiasi langkah cepat Kapolda Banten IJP Dr. Rudy Heryanto yang sigap mengunjungi dan minta maaf terhadap orang tua pendemo MFA yang dijatuhkan oleh salah seorang anggota kepolisian yakni Brigadir NF saat melakukan pengamanan terhadap aksi unjuk rasa mahasiswa di Tangerang, Rabu (13/10/2021).
Ketua PMI, Frans Freddy dalam keterangan persnya di Jakarta mengatakan, ditengah sorotan masyarakat dengan tagar #percumalaporpolisi sebagai cermin ketidak percayaan masyarakat kepada institusi corp Bayangkara langkah cepat kapolda Banten dapat mengembalikan citra kepolisian Republik Indonesia.
“Tindakan responsif Kapolda Banten adalah mencerminkan kepekaan pimpinan Polri atas peristiwa yang bisa mencoreng nama baik Polri bila dibiarkan berlarut larut, ” kata frans.
Menurutnya, peristiwa yang mengakibatkan pendemo MFA pingsan karena dijatuhkan oleh Brigadir NF telah ditindak lanjuti dengan pemeriksaan internal terhadap Brigadir NF yang diduga melanggar protap pengamanan aksi demonstrasi.
“Pemeriksaan oleh Divpropam mabes Polri dan Bidpropam Polda Banten agar menjadi perhatian semua aparat kepolisian di lapangan agar melakulan tindakan terukur pada saat munculnya demo yang rusuh, ” jelasnya.
Awalnya aksi demonstrasi tersebut berjalan dengan damai dan lancar. Namun, sangat disayangkan, kericuhan pecah lantaran adanya seorang pengunjuk rasa dibanting dan diinjak hingga mengalami kejang-kejang.
Poros Muda Indonesia (PMI) Frans Freddy mengapresiasi langkah cepat Kapolda Banten IJP Dr. Rudy Heryanto yang sigap mengunjungi dan minta maaf terhadap orang tua pendemo MFA yang dijatuhkan oleh salah seorang anggota kepolisian yakni Brigadir NF saat melakukan pengamanan terhadap aksi unjuk rasa mahasiswa di Tangerang, Rabu (13/10/2021).
Ketua PMI, Frans Freddy dalam keterangan persnya di Jakarta mengatakan, ditengah sorotan masyarakat dengan tagar #percumalaporpolisi sebagai cermin ketidak percayaan masyarakat kepada institusi corp Bayangkara langkah cepat kapolda Banten dapat mengembalikan citra kepolisian Republik Indonesia.
“Tindakan responsif Kapolda Banten adalah mencerminkan kepekaan pimpinan Polri atas peristiwa yang bisa mencoreng nama baik Polri bila dibiarkan berlarut larut, ” kata frans.
Menurutnya, peristiwa yang mengakibatkan pendemo MFA pingsan karena dijatuhkan oleh Brigadir NF telah ditindak lanjuti dengan pemeriksaan internal terhadap Brigadir NF yang diduga melanggar protap pengamanan aksi demonstrasi.
“Pemeriksaan oleh Divpropam mabes Polri dan Bidpropam Polda Banten agar menjadi perhatian semua aparat kepolisian di lapangan agar melakulan tindakan terukur pada saat munculnya demo yang rusuh, ” jelasnya.
Awalnya aksi demonstrasi tersebut berjalan dengan damai dan lancar. Namun, sangat disayangkan, kericuhan pecah lantaran adanya seorang pengunjuk rasa dibanting dan diinjak hingga mengalami kejang-kejang.












