Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengajak seluruh masyarakat untuk memerangi stigma terhadap anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).
Hal itu disampaikan Pilar saat menghadiri kegiatan ” Gebyar Anak Berkebutuhan Khusus dan Apresiasi Guru ABK” yang berlangsung meriah di Aula Universitas Terbuka Convention Center (UTCC).
“Yang penting adalah kita harus perangi bukan anak-anak istimewa ini, tetapi orang-orang yang memandang rendah terhadap ABK, perangi stigma pemikiran-pemikiran yang salah tentang Anak Berkebutuhan Khusus ini,” ujar Pilar dari keterangan yang didapat pada Rabu (23/04/2025).
Ia juga menekankan bahwa tidak boleh ada diskriminasi terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Pilar mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memerangi stigma negatif yang masih melekat.
“Kita perangi juga stigma yang mengatakan ABK itu beban sosial masyarakat, karena ini pemikiran yang salah, pemikiran yang keliru. Anak Berkebutuhan Khusus itu memiliki potensi dan kita wajib membantu menggali potensi anak-anak kita ini,” jelasnya.
Pilar menyampaikan bahwa perhatian dan dukungan terhadap anak-anak istimewa ini bukan hanya tugas satu instansi, tapi tanggung jawab bersama seluruh elemen, mulai dari pemerintah, guru, orang tua, hingga masyarakat.
Meskipun sekolah-sekolah berkebutuhan khusus merupakan ranah kewenangan provinsi, Pemerintah Kota Tangerang Selatan tetap mengambil peran aktif untuk memastikan anak-anak ABK mendapatkan hak dan kesempatan yang setara.
Saat ini, ada 21 sekolah berkebutuhan khusus di Tangsel. Pemkot terus memperkuat program pembinaan dan pemberdayaan ABK melalui berbagai OPD lintas sektor. Mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pelatihan kewirausahaan dan ketenagakerjaan.
“RPJMD kita mencantumkan pembinaan ABK sebagai salah satu prioritas. Dinas Kesehatan kita minta pastikan kesehatan mereka terjamin, termasuk BPJS-nya. Dinas UMKM kita dorong untuk buka peluang pelatihan dan kerja bagi mereka. Ini kerja kolektif,” jelasnya.
Salah satu terobosan nyata yang dilakukan Pemkot Tangsel adalah penyediaan bus sekolah khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus, lengkap dengan pendamping yang sudah dilatih. Pilar menyebut bahwa hingga saat ini, baru Tangsel yang memiliki dua armada bus khusus ABK di Provinsi Banten. (fid)