SERANG-Kalangan petani di Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang menolak kebijakan pemerintah pusat terkait rencana impor beras 1 juta ton pada tahun ini. Petani saat ini mengeluhkan harga gabah anjlok saat panen.
Dengan anjloknya harga gabah, para petani merugi. Sebab, hasil panennya tidak sebanding dengan biaya produksi. Ditambah lagi dengan mengimpor beras, bisa menyebabkan petani terbebani.
“Janganlah pemerintah pusat impor beras. Orang di sininya lagi jatuh begini, malah impor beras. Ini bisa membebani petani. Ada juga pemerintah menolong petani dulu dalam pembelian gabah kaya sekarang, bukannya malah impor,” kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Pontang Hamid saat diwawancarai oleh wartawan melalui telepon seluler, Selasa (9/3).
Menurut Hamid, jika pemerintah pusat masih ingin melakukan kebijakannya terkait impor beras, hal tersebut akan berdampak kepada petani. Sebab, harga gabah nantinya akan semakin anjlok, sehingga dapat merugikan para petani.
“Kalau nanti ada impor, udah lebih anjlok lagi harganya, sekarang juga udah anjlok harganya, masa makin anjlok lagi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan pihaknya tidak ingin apabila kebijakan pemerintah pusat menjatuhkan para petani. Pihaknya ingin kebijakan pemerintah pusat dapat mengangkat kesejahteraan para petani.
“Biarpun impor kalau petaninya diangkat, tidak masalah. Sejahterakan dulu petaninya, diangkat dulum itu baru yang bener,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengatakan apapun kebijakan pemerintah pusat, pihaknya tetap memfokuskan kepada pengstabilan harga gabah terlebih dahulu, agar harga bisa tetap dipertahankan dan tidak terlalu jatuh ketika panen raya.
“Saat ini pesanan sudah mulai ada, termasuk tadi yang sudah kita panen. Jika segala sesuatunya sudah siap, dari PT PIP melalui PT Argo Serang Berkah di Kabupaten Serang ini akan beli gabah petani. Sehingga satu sisi harga bisa tetap dipertahankan dan tidak telalu jatuh nanti kita panen raya,” katanya.
Zaldi mengatakan Kecamatan Pontang saat ini sedang musim panen raya sampai akhir Maret. Seluas 2.000 hektare sawah dipanen dengan produksi 7 hingg 10 ton per hektare.
“Kalau sampai akhir bulan April se-Kabupaten Serang itu di atas 30 ribu hektare yang akan dipanen. Kalau untuk padi sih Alhamdulillah Kabupaten Serang surplus,” ujarnya. (mg-7/tnt)
SERANG-Kalangan petani di Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang menolak kebijakan pemerintah pusat terkait rencana impor beras 1 juta ton pada tahun ini. Petani saat ini mengeluhkan harga gabah anjlok saat panen.
Dengan anjloknya harga gabah, para petani merugi. Sebab, hasil panennya tidak sebanding dengan biaya produksi. Ditambah lagi dengan mengimpor beras, bisa menyebabkan petani terbebani.
“Janganlah pemerintah pusat impor beras. Orang di sininya lagi jatuh begini, malah impor beras. Ini bisa membebani petani. Ada juga pemerintah menolong petani dulu dalam pembelian gabah kaya sekarang, bukannya malah impor,” kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Pontang Hamid saat diwawancarai oleh wartawan melalui telepon seluler, Selasa (9/3).
Menurut Hamid, jika pemerintah pusat masih ingin melakukan kebijakannya terkait impor beras, hal tersebut akan berdampak kepada petani. Sebab, harga gabah nantinya akan semakin anjlok, sehingga dapat merugikan para petani.
“Kalau nanti ada impor, udah lebih anjlok lagi harganya, sekarang juga udah anjlok harganya, masa makin anjlok lagi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan pihaknya tidak ingin apabila kebijakan pemerintah pusat menjatuhkan para petani. Pihaknya ingin kebijakan pemerintah pusat dapat mengangkat kesejahteraan para petani.
“Biarpun impor kalau petaninya diangkat, tidak masalah. Sejahterakan dulu petaninya, diangkat dulum itu baru yang bener,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengatakan apapun kebijakan pemerintah pusat, pihaknya tetap memfokuskan kepada pengstabilan harga gabah terlebih dahulu, agar harga bisa tetap dipertahankan dan tidak terlalu jatuh ketika panen raya.
“Saat ini pesanan sudah mulai ada, termasuk tadi yang sudah kita panen. Jika segala sesuatunya sudah siap, dari PT PIP melalui PT Argo Serang Berkah di Kabupaten Serang ini akan beli gabah petani. Sehingga satu sisi harga bisa tetap dipertahankan dan tidak telalu jatuh nanti kita panen raya,” katanya.
Zaldi mengatakan Kecamatan Pontang saat ini sedang musim panen raya sampai akhir Maret. Seluas 2.000 hektare sawah dipanen dengan produksi 7 hingg 10 ton per hektare.
“Kalau sampai akhir bulan April se-Kabupaten Serang itu di atas 30 ribu hektare yang akan dipanen. Kalau untuk padi sih Alhamdulillah Kabupaten Serang surplus,” ujarnya. (mg-7/tnt)