Aktivis mahasiswa Ciputat Leo Agusta mempertanyakan posisi Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM). Menurut Leo, TRUTH kini seperti berada dalam barisan tim sukses salah satu kandidat di Pilkada Tangsel.
Pasalnya, menurut Leo, kinerja TRUTH saat ini hanya fokus pada mencari kesalahan pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan. “Saya khawatir TRUTH sudah bertindak layaknya timses. Seharusnya, sebagai lembaga swadaya masyarakat, TRUTH netral, kalaupun mau memantau, dipantau semua, demi kebaikan bersama. Jangan ada kesan jadi alat paslon tertentu, kan kredibilitas lembaga bisa runtuh itu,” kata Leo, Rabu (12/11).
Selama kontestasi Pilkada Tangsel berlangsung, TRUTH kerap menempatkan pasangan Benyamin-Davnie sebagai sasaran. Belum lama ini, TRUTH menganggap ada dana Covid-19 yang digunakan untuk kampanye. Sebelumnya, TRUTH juga melaporkan dugaan pelanggaran netralitas aparatur sipil negara (ASN). Semua laporan TRUTH mengarah pada pasangan nomor urut tiga.
Menurut Leo, TRUTH seharusnya fokus pada kerja dan tugas awal, memberantas korupsi, soal transparansi anggaran penyelenggara pilkada mungkin masih segaris. Atau kalau mau ekstrim, bongkar latar belakang para calon dari sisi rekam jejak korupsinya. Ada atau tidak ada, dari enam orang kandidat itu yang menurut TRUTH punya rekam jejak yang dekat dengan korupsi.
“Tentu sangat disayangkan jika ada lembaga swadaya masyarakat yang kerjanya justru mendukung salah satu calon kepala daerah dan kerjanya hanya melaporkan ke berbagai pihak segala sesuatu yang terkait atau dikait-kaitlan dengan paslon Benpilar. Pilkada tinggal sebulan lagi, nama baik lembaga itu sangat mulia. Masa nama lembaga harus rusak gara-gara dikesankan jadi lembaga timses. Ini kritik kami, diterima syukur, gak diterima ya kami sudah sampaikan,” pungkas Leo.