TANGSEL – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Setu, Kota Tangsel menggelar peringatan Harlah Ansor ke-87 di Masjid Al Ittihad Kampung Baru Asih, Kelurahan Muncul, Minggu, (2/5/2021).
Kegiatan ini sekaligus dirangkai dengan bagi bagi takjil, buka puasa bersama, penyerahan santunan kepada anak yatim piatu serta tasyakuran potong tumpeng.
Kegiatan ini dihadiri ketua DPRD Kota Tangsel Abdul Rosyid, jajaran Rais Syuriyah, Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Setu dan jajaran.
Hadir juga Pengurus cabang Ikatan Pelajar Putrì Nahdlatul Ulama (IPPNU) kota Tangsel dan para Pimpinan Banom NU lainnya se-Kecamatan Setu.
Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Setu, Irfan Alamsyah mengatakan, kegiatan Harlah Ansor ke-87 diawali dengan kegiatan aksi sosial, berupa pembagian takjil dan santunan anak yatim yang bekerja sama dengan IPPNU Kota Tangsel.
“Di acara peringatan Harlah Ansor ke-87, menjadi spesial bagi Ansor Setu, karena selain dihadiri Ketua DPRD dan Rais Syuriyah, Ketua Tanfidziah dan pengurus lainnya. Acara ini juga dilaksanakan di Masjid Al Ittihad Kelurahan Muncul. Terima kasih kepada semua donatur atas bantuannya sehingga dapat terselenggaranya kegiatan Harlah pada hari ini,” ungkap Irfan.
Ketua MWC NU Kecamatan Setu Ustad Hafidz, berharap pada momentum peringatan Harlah GP Ansor ini akan lahir generasi untuk tetap menjaga ajaran ahlusunnah wal jamaah.
Sementara itu ketua DPRD Kota Tangsel Abdul Rasyid, mengatakan perjalanan Ansor sejak lahir hingga sekarang adalah perjalanan yang panjang dari waktu ke waktu.
“Tentu 87 Tahun ini bukan waktu yang singkat, perjuangan yang tak terhitung dalam menjaga dan mengawal NKRI ini dengan baik, terlebih lagi dalam memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia kala itu,” ucapnya.
kata Politisi Golkar ini, jika di pemerintahan mengenal orde lama, orde baru dan orde reformasi.
Maka hari ini, menyebut dengan era millenial. Untuk itu ia meminta agar Pemuda Ansor jangan sampai terlena dengan kemajuan jaman.
“Prinsip organisasi yang telah dituangkan dalam AD dan ART yang terkait dengan GP Ansor harus dipertahankan. Lalu kemudian memperjuangkan Islam rahmatan lil ‘alamin. Prinsip kita mengikuti kemajuan jaman, karena jaman tidak bisa dihadang dan ditolak.” terangnya. (RLS)