Mengawali kunjungan kerjanya di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (3/11) sore, Staf Khusus Presiden (Stafsus Presiden) Billy Mambrasar bertemu sejumlah penggerak organisasi pemuda di daerah tersebut.
Dalam acara tersebut, Stafsus Presiden Billy Mambrasar membahas mengenai program pemerintah terkait pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi masyarakat. Untuk di wilayah Kendari, ia meminta para pemuda untuk bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM setempat.
Disampaikan Billy, Dinas Koperasi dan UMKM menyediakan berbagai program reguler yang terdiri dari Wirausaha Pemula, Wirausaha Menengah, dan Lembaga Pemberian Dana Bergulir (LPDB). Para generasi muda, imbuhnya, berkesempatan untuk ambil bagian dalam program-program tersebut.
“Karena instruksi Presiden jelas sekali, dana ada, permodalan ada, pelatihan ada. Kalau tidak pernah dapat, coba diskusikan dengan Pemda, karena itu barangnya ada,“ tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Billy juga mengajak generasi muda untuk memberikan perubahan dalam organisasi tempat mereka tergabung. “Kita terlahir untuk memberikan perubahan dalam lingkup di mana organisasi kita aktif. Jadi, pikirkan apa yang teman-teman bisa lakukan, legacy apa yang bisa ditinggalkan, dilihat, dan diingat orang,” ujarnya.
Dijelaskannya, terdapat dua jenis legacy atau peninggalan yaitu sesuatu yang tidak terlihat dan terlihat. Sesuatu yang tidak terlihat itu adalah ideologi. “Ideologi yang dipercaya orang ternyata universal, (mari) membuat tampak dan bisa diturunkan turun-temurun atau dipegang oleh banyak orang,” ajaknya. Legacy yang terlihat, imbuhnya, adalah sesuatu yang fisik dan nampak, seperti infrastruktur.
Untuk menentukan legacy tersebut, terang Billy, para pemuda harus menentukan permasalahan yang ada di tempat ia berada. “Kita berpikir bagaimana organisasi kita menjadi terang kecil yang dapat menyediakan, membantu munculnya solusi untuk permasalahan tersebut, “ jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga meminta para pemuda untuk berkolaborasi dengan organisasi lain untuk mencapai tujuan yang ditargetkan. “Bagaimana kita bekerja bersama-sama secara kolaboratif, tidak stay low, tidak hanya sendiri-sendiri, GAMKI sendiri, GMKI sendiri, tapi bagaimana kita bisa berkolaborasi juga dengan organisasi lain untuk mencapai pencapaian tersebut,“ kata Billy memotivasi para pemuda.
Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kendari, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sulawesi Tenggara, dan Komisi Pemuda Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara. (SLN/UN)