Kabarbanten.com
  • Home
  • Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
Kabarbanten.com
No Result
View All Result
Home Banten

Kontraktor Sampai Pejabat Pakai Jasa Pawang Hujan

kabarbanten.com
24 Februari 2021
Kontraktor Sampai Pejabat Pakai Jasa Pawang Hujan
Secara sains, belum ada alat yang bisa memindahkan awan. Namun, di tangan pawang hujan bukan perkara sulit.

SERANG-Sebagian besar masyarakat di Indonesia masih memercayai, pawang hujan benar-benar bisa menahan turunnya hujan. Namun, tidak sedikit juga yang meragukan bahwa manusia bisa mengusir hujan.

Namun faktanya, khususnya warga Banten, keberadaan pawang hujan paling dicari saat akan mengadakan acara besar. Misalnya hajatan pernikahan, bos proyek yang sedang mengerjakan pengecoran jalan, dan panitia pemilihan kepala desa (pilkades).

Mereka percaya bahwa pawang hujan dengan ‘kesaktiannya’ bisa menahan turunnya hujan. Atau mengalihkan hujan dari satu tempat, ke tempat lain. Tidak jarang, saat ada kegiatan besar kemudian turun hujan, terdengar perkataan “pawang hujannya ketiduran, belum dikasih kopi dan lain sebagainnya”.

Ilham, salah satu pawang hujan yang berhasil diawawancara Banten Raya (grup Tangerang Ekspres) menceritakan pengalamannya selama menjadi pawang hujan. Warga Desa Kramatwatu, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang ini, mengaku sering dimintai tolong oleh warga untuk menahan hujan.

“Suka banyak yang minta tolong, tapi saya hanya nyareat (berupaya, dalam bahasa Jawa Serang) dan berdoa. Tapi semuanya dikembalikan kepada Allah,” ujar pria berusia 20 tahun ini saat dijumpai, Senin (22/2).

Mereka yang sering minta tolong agar hujan dialihkan berasal dari beragam profesi dan keperluan. Ada dariperusahaan yang sedang mengerjakan proyek. Mereka khawatir proyeknya gagal jika kehujanan. Adanya juga pengusaha yang mengerjakan pembangunan jalan, baik betonisasi maupun hotmik. “Kalau lagi ngecor jalan, tiba-tiba hujan kan fatal, dan pasti pemborong rugi besar,” katanya.

Namun yang paling sering meminta tolong yakni mereka yang akan mengadakan resepsi pernikahan. Terutama yang menggelar resepsinya saat musim hujan.
“Kalau menahan hujan saya enggak bisa, paling mengalihkan saja. Makanya sering di tempat yang ada acara enggak hujan. Tapi di tempat lain yang masih berdekatan hujan deras,” tuturnya.

Pria yang sejak SD sudah mempelajari ilmu pawang hujan dari kakeknya itu mengaku, tidak jarang upayanya untuk mengalihkan hujan juga gagal. “Sering (gagal). Kita sudah nyare’at tetap hujan, tapi biasanya enggak lama, paling lima menit dan itu pun hujannya enggak deras, setelah itu terang lagi,” ungkapnya.

Ilham mengungkapkan, dalam melaksanakan tugasnya itu sering menggunakan media atau sarana. Tumbuh-tumbuhan dan menggaris sekeliling tempat digelarnya acara. “Kalau yang pakai sarana tumbuh-tumbuhan, kalau orang hajatan biasanya saya naruhnya di tungku tempat masak,” katanya.

Ilham mengaku, tidak pernah memberikan tarif kepada warga yang datang meminta tolong kepadanya. “Kalau ngasih saya terima, kalau enggak juga saya ikhlas membantu orang yang minta tolong ke saya. Kadang saya cukup berdoa dari rumah, kadang langsung datang ke lokasi. Yang minta tolong di Banten sudah banyak,” ucapnya.

Kemampunya sebagai pawang hujan itu ternyata banyak menarik perhatian orang untuk mempelajari ilmu yang dimilikinnya. “Banyak yang datang untuk belajar, bahkan ada yang dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang datang. Saya enggak tahu mereka tahu dari mana. Ada yang bilang katanya tahu lewat mimpi,” tuturnya.

Ia menegaskan, bahwa semua usahanya mengalihkan hujan atas seizin Allah. Karena ia hanya memohon melaui doa-doa atau jampi-jampi yang dimilikinnya. “Saya hanya menjaga amanat (ilmu pawang hujan) dari kakek saya yang diwariskan secara turun temurun. Dulu belajarnya biasa, harus puasa juga,” ujarnya.

Camat Cipocok Jaya Kota Serang Tb Yassin saat diwawancara mengaku pernah beberapa kali menggunakan jasa pawang hujan. Baik untuk acara keluarga maupun acara di lingkungan perumahannya. Menurutnya, menggunakan jasa pawang hujan sebagai salah satu ikhtiar atau nyare’at agar acara berjalan lancar tanpa ada hujan turun.

“Ya itukan kita nyare’at aja, kalau keputusannya kan bagaimana Allah. Saya pernah pakai jasa pawang hujan untuk pernikahan adik saya dan acara PHBI di lingkungan rumah saya,” kata Yassin, ditemui di ruang kerjanya, Kecamatan Cipocok Jaya, Senin (22/2).

Sekali memakai jasa pawang hujan, Yassin biasanya merogoh kocek mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Namun, nominal tersebut ia berikan secara sukarela karena dari pihak pawang tidak pernah menetapkan tarif. Untuk ritual, biasanya ia memberikan rokok yang biasa diisap oleh keluarga atau panitia acara kepada si pawang untuk didoakan. Sehingga ketika diisap terasa hambar dan asam.

“Tapi ada juga yang menggunakan ritual garam yang dibakar dan terus menjaga api yang digunakan untuk membakar agar tidak padam,” jelas dia. (brp)

ADVERTISEMENT
Secara sains, belum ada alat yang bisa memindahkan awan. Namun, di tangan pawang hujan bukan perkara sulit.

SERANG-Sebagian besar masyarakat di Indonesia masih memercayai, pawang hujan benar-benar bisa menahan turunnya hujan. Namun, tidak sedikit juga yang meragukan bahwa manusia bisa mengusir hujan.

Namun faktanya, khususnya warga Banten, keberadaan pawang hujan paling dicari saat akan mengadakan acara besar. Misalnya hajatan pernikahan, bos proyek yang sedang mengerjakan pengecoran jalan, dan panitia pemilihan kepala desa (pilkades).

Mereka percaya bahwa pawang hujan dengan ‘kesaktiannya’ bisa menahan turunnya hujan. Atau mengalihkan hujan dari satu tempat, ke tempat lain. Tidak jarang, saat ada kegiatan besar kemudian turun hujan, terdengar perkataan “pawang hujannya ketiduran, belum dikasih kopi dan lain sebagainnya”.

Ilham, salah satu pawang hujan yang berhasil diawawancara Banten Raya (grup Tangerang Ekspres) menceritakan pengalamannya selama menjadi pawang hujan. Warga Desa Kramatwatu, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang ini, mengaku sering dimintai tolong oleh warga untuk menahan hujan.

“Suka banyak yang minta tolong, tapi saya hanya nyareat (berupaya, dalam bahasa Jawa Serang) dan berdoa. Tapi semuanya dikembalikan kepada Allah,” ujar pria berusia 20 tahun ini saat dijumpai, Senin (22/2).

Mereka yang sering minta tolong agar hujan dialihkan berasal dari beragam profesi dan keperluan. Ada dariperusahaan yang sedang mengerjakan proyek. Mereka khawatir proyeknya gagal jika kehujanan. Adanya juga pengusaha yang mengerjakan pembangunan jalan, baik betonisasi maupun hotmik. “Kalau lagi ngecor jalan, tiba-tiba hujan kan fatal, dan pasti pemborong rugi besar,” katanya.

Namun yang paling sering meminta tolong yakni mereka yang akan mengadakan resepsi pernikahan. Terutama yang menggelar resepsinya saat musim hujan.
“Kalau menahan hujan saya enggak bisa, paling mengalihkan saja. Makanya sering di tempat yang ada acara enggak hujan. Tapi di tempat lain yang masih berdekatan hujan deras,” tuturnya.

Pria yang sejak SD sudah mempelajari ilmu pawang hujan dari kakeknya itu mengaku, tidak jarang upayanya untuk mengalihkan hujan juga gagal. “Sering (gagal). Kita sudah nyare’at tetap hujan, tapi biasanya enggak lama, paling lima menit dan itu pun hujannya enggak deras, setelah itu terang lagi,” ungkapnya.

Ilham mengungkapkan, dalam melaksanakan tugasnya itu sering menggunakan media atau sarana. Tumbuh-tumbuhan dan menggaris sekeliling tempat digelarnya acara. “Kalau yang pakai sarana tumbuh-tumbuhan, kalau orang hajatan biasanya saya naruhnya di tungku tempat masak,” katanya.

Ilham mengaku, tidak pernah memberikan tarif kepada warga yang datang meminta tolong kepadanya. “Kalau ngasih saya terima, kalau enggak juga saya ikhlas membantu orang yang minta tolong ke saya. Kadang saya cukup berdoa dari rumah, kadang langsung datang ke lokasi. Yang minta tolong di Banten sudah banyak,” ucapnya.

Kemampunya sebagai pawang hujan itu ternyata banyak menarik perhatian orang untuk mempelajari ilmu yang dimilikinnya. “Banyak yang datang untuk belajar, bahkan ada yang dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang datang. Saya enggak tahu mereka tahu dari mana. Ada yang bilang katanya tahu lewat mimpi,” tuturnya.

Ia menegaskan, bahwa semua usahanya mengalihkan hujan atas seizin Allah. Karena ia hanya memohon melaui doa-doa atau jampi-jampi yang dimilikinnya. “Saya hanya menjaga amanat (ilmu pawang hujan) dari kakek saya yang diwariskan secara turun temurun. Dulu belajarnya biasa, harus puasa juga,” ujarnya.

Camat Cipocok Jaya Kota Serang Tb Yassin saat diwawancara mengaku pernah beberapa kali menggunakan jasa pawang hujan. Baik untuk acara keluarga maupun acara di lingkungan perumahannya. Menurutnya, menggunakan jasa pawang hujan sebagai salah satu ikhtiar atau nyare’at agar acara berjalan lancar tanpa ada hujan turun.

“Ya itukan kita nyare’at aja, kalau keputusannya kan bagaimana Allah. Saya pernah pakai jasa pawang hujan untuk pernikahan adik saya dan acara PHBI di lingkungan rumah saya,” kata Yassin, ditemui di ruang kerjanya, Kecamatan Cipocok Jaya, Senin (22/2).

Sekali memakai jasa pawang hujan, Yassin biasanya merogoh kocek mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Namun, nominal tersebut ia berikan secara sukarela karena dari pihak pawang tidak pernah menetapkan tarif. Untuk ritual, biasanya ia memberikan rokok yang biasa diisap oleh keluarga atau panitia acara kepada si pawang untuk didoakan. Sehingga ketika diisap terasa hambar dan asam.

“Tapi ada juga yang menggunakan ritual garam yang dibakar dan terus menjaga api yang digunakan untuk membakar agar tidak padam,” jelas dia. (brp)

Tags: BantenProvinsi Banten
Share6Tweet4SendShare
Previous Post

Tiongkok Tawarkan Pengelolaan Sampah Modern, Siap Berinvestasi Rp 3 T

Next Post

Sampah di Kota Tangerang Capai 300 Ton Usai Banjir

Related Posts

Penerima Manfaat Bedah Rumah di Serpong Utara: Bocor Tinggal Kenangan
Banten

Penerima Manfaat Bedah Rumah di Serpong Utara: Bocor Tinggal Kenangan

kabarbanten.com
22 Juni 2025
BPKP Perwakilan Provinsi Banten Evaluasi atas Optimalisasi Dana Bantuan Pendidikan STAI Syekh Manshur
Banten

BPKP Perwakilan Provinsi Banten Evaluasi atas Optimalisasi Dana Bantuan Pendidikan STAI Syekh Manshur

Kabar Banten
13 Juni 2025
Polsek Cibadak Tingkatkan Pangan Lestari dalam Rangka ketahanan pangan.
Banten

Polsek Cibadak Tingkatkan Pangan Lestari dalam Rangka ketahanan pangan.

Kabar Banten
4 Juni 2025
Polsek Pakuhaji Ungkap Kasus Curanras Dua Pelaku Berikut BB Diamankan Petugas
Banten

Polsek Pakuhaji Ungkap Kasus Curanras Dua Pelaku Berikut BB Diamankan Petugas

Kabar Banten
28 Mei 2025
Peras Para Korbannya, Pelaku Premanisme Berkedok Wartawan Ditangkap Polda Jateng
Banten

Peras Para Korbannya, Pelaku Premanisme Berkedok Wartawan Ditangkap Polda Jateng

Kabar Banten
17 Mei 2025
Rakernis SDM Polri 2025, Irjen Pol Anwar: Wujudkan personel yang semakin unggul, adaptif dan berintegritas dukung Asta Cita
Banten

Rakernis SDM Polri 2025, Irjen Pol Anwar: Wujudkan personel yang semakin unggul, adaptif dan berintegritas dukung Asta Cita

Kabar Banten
14 Mei 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


  • Trending
  • Comments
  • Latest
Daftar Nama 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang

Daftar Nama 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang

4 Februari 2025
Siapa Azura Luna Mangunhardjono? Mengaku Sosialita dari Indonesia dan Kini Jadi Buronan Internasional

Siapa Azura Luna Mangunhardjono? Mengaku Sosialita dari Indonesia dan Kini Jadi Buronan Internasional

6 September 2022
Cek Lokasi Nobar Timnas di Tangsel! Kopi Bolank x Arco Gelar Nobar Laga Indonesia vs Jepang

Cek Lokasi Nobar Timnas di Tangsel! Kopi Bolank x Arco Gelar Nobar Laga Indonesia vs Jepang

10 Juni 2025
Dimotori PT Jaho Mulya Sunjaya, Grup Operasi Bersama Pelayanan Penumpang dan Bagasi ADORA Gelar Diklat Peningkatan Kompetensi Personil

Dimotori PT Jaho Mulya Sunjaya, Grup Operasi Bersama Pelayanan Penumpang dan Bagasi ADORA Gelar Diklat Peningkatan Kompetensi Personil

15 Januari 2025
Dibuka Pilar Saga Ichsan, Tangsel Jadi Tuan Rumah Kursus Pelatih Futsal Nasional 2025

Dibuka Pilar Saga Ichsan, Tangsel Jadi Tuan Rumah Kursus Pelatih Futsal Nasional 2025

25 Juni 2025
Pilar Saga Ichsan: Pemkot Tangsel Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Akreditasi Hingga Beasiswa S1 bagi Guru PAUD

Pilar Saga Ichsan: Pemkot Tangsel Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Akreditasi Hingga Beasiswa S1 bagi Guru PAUD

24 Juni 2025
Pilar Saga Ichsan Tindak Tegas Penyalahgunaan Lahan Pemkot di Roxy Ciputat

Pilar Saga Ichsan Tindak Tegas Penyalahgunaan Lahan Pemkot di Roxy Ciputat

24 Juni 2025
WOM Finance Ajak Warga Tangerang Lebih Kritis dan Cerdas dalam Memilih Layanan Keuangan

WOM Finance Ajak Warga Tangerang Lebih Kritis dan Cerdas dalam Memilih Layanan Keuangan

23 Juni 2025
Facebook Twitter Instagram TikTok
Kabarbanten.com

Disclaimer | Kode Etik | Privacy Policy |

Tentang Kami | Pedoman Media Siber 

 Contact

© 2020-2024 Kabarbanten.com. All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks Berita

© 2020-2024 Kabarbanten.com. All Rights Reserved