Plaza Puspemkot Tangerang Selatan (Tangsel) kembali diramaikan dengan semangat budaya dan seni bela diri khas Nusantara dalam Festival Pencak Silat C-MORE Championship 2025, Jumat (18/7/2025).
Bukan sekadar ajang kompetisi pencak silat, acara tahunan ini menjadi simbol pelestarian budaya lokal dan penguatan karakter bangsa.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menyebut, Festival Pencak Silat C-MORE sebagai ruang strategis untuk memperkenalkan komitmen kota dalam menjaga akar budayanya.
“Silat itu adalah merupakan karakter diri kita. Kalau mau tahu siapa diri kita sebenarnya ya melalui seni budaya. Seni budaya yang paling mudah untuk ditunjukkan ke mata dunia itu adalah silat. Dan itu memang karakter bangsa Indonesia, seni budaya yang khas bangsa Indonesia. Nah, ini yang harus dilestarikan,” ujarnya.
Kolaborasi antara Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Tangsel dan Dinas Pendidikan Tangsel, khususnya Bidang Kebudayaan, menjadikan penyelenggaraan tahun ini lebih meriah dan inklusif.
Bahkan, peserta tak hanya datang dari Tangsel, tapi juga dari luar kota hingga luar provinsi.
Pilar juga mengungkapkan, Pemkot Tangsel sejak dua tahun terakhir telah memasukkan silat dalam kurikulum muatan lokal tingkat SD dan SMP negeri.
Langkah ini dinilai penting untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya sejak dini.
“Nah itulah kita melahirkan generasi-generasi yang terus mempertahankan pencak silat ke depannya. Kalau mengenalkan, mencintai ya pasti mereka akan mempertahankan budaya silat ini sebagai ciri khas bangsa atau identitas bangsa kita,” kata dia.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta Festival C-MORE yang semakin meningkat, bahkan berasal dari luar kota dan luar provinsi.
Hal ini menjadi bukti bahwa pencak silat masih memiliki magnet kuat sebagai olahraga tradisional yang sarat nilai budaya. (fid)