Sekretariat Kabinet (Setkab) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Kinerja, Permasalahan, dan Mitigasi Risiko Ekspor Impor Indonesia dalam Masa Pandemi COVID-19 dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Nasional” secara daring, Kamis (3/12/2020) pagi.
Deputi Bidang Perekonomian Setkab Satya Bhakti Parikesit, saat membuka FGD menyampaikan, sebagai upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi pemerintah telah mengeluarkan stimulus di berbagai sektor, termasuk sektor perdagangan. Stimulus di sektor perdagangan meliputi stimulus yang bersifat fiskal seperti relaksasi pajak melalui PPh 21, maupun yang bersifat non-fiskal.
“Sudah banyak stimulus-stimulus yang memang kita berikan untuk sektor perdagangan agar sektor perdagangan yang cukup terdampak dengan pandemi COVID-19 ini bisa cepat pulih dan bisa kembali memberikan kontribusi yang sehat dalam pertumbuhan ekonomi kita,” kata Bhakti.
Bhakti mengungkapkan, terdapat perbaikan kinerja ekspor dari Kuartal II sebesar minus 11,7 persen menjadi minus 10,8 persen di Kuartal III.
“Dalam konteks pemulihan ekonomi nasional, memang kuartal III dan kuartal IV ini akan menjadi pijakan kita untuk perbaikan di tahun 2021,” ujarnya.
Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bhakti menilai perbaikan kinerja ekspor tersebut harus dijadikan peluang di tengah pandemi untuk memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok dunia (global supply chain).
“Peluang-peluang seperti ini yang memang harus bisa kita manfaatkan di dalam negeri bagaimana kita bisa memperbaiki struktur-struktur ekonomi kita secara fundamental sehingga kita bisa bersaing dan merebut pasar dari negara-negara lain,” ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap dalam FGD ini dibahas mengenai kinerja perdagangan Indonesia secara keseluruhan serta hambatan dan permasalahan yang ada.
“Kita berharap nanti juga bisa mendapatkan pandangan dan telaah kritis atas efektivitas kebijakan stimulus pemerintah pada sektor perdagangan,” ujar Deputi Bidang Perekonomian, Setkab.
Kepada peserta yang hadir, Bhakti menjelaskan bahwa Setkab mempunyai tugas dan fungsi untuk memberikan rekomendasi yang bisa membantu perbaikan di sektor perdagangan.
“FGD hari ini bukanlah FGD yang pertama, tapi kita akan ikuti dalam rangkaian-rangkaian FGD berikutnya sehingga bisa kita kaji dan analisis secara komprehensif sehingga memang rekomendasi yang kita berikan ini bisa paripurna,” ujarnya.
FGD kali ini merupakan bagian dari rangkaian FGD mengenai reformasi struktural yang digagas oleh Kedeputian Bidang Perekonomian, Setkab. Bertindak sebagai penyelenggara Asisten Deputi Bidang Perdagangan, Perindustrian, dan Ketenagakerjaan.
Hadir sebagai narasumber dalam FGD ini Kepala Pusat Pengkajian Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Nurlaila Nur Muhammad, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan KADIN Benny Soetrisno, serta Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad. (DND/UN)