SERANG-Sebanyak 22 unit komputer milik SMPN 1 Baros, Kabupaten Serang digondol maling. Tindak kriminal itu diperkirakan terjadi pada Rabu (21/4) dini hari. Tepatnya pukul 00.00 WIB sampai 00.30 WIB.
Kejadian itu berawal dari adanya seorang tersangka yang memasuki gerbang sekolah. Penjaga sekolah yang mengetahui hal itu langsung menghampiri tersangka. Saat hendak ditemui, tersangka langsung menodong penjaga sekolah menggunakan senjata api. Kemudian dari belakang penjaga sekolah itu ada tersangka lain yang memukul bagian bahunya sampai jatuh ke selokan lalu pingsan.
Kanit Reskrim Polsek Baros, Bripka Ignatius mengatakan korban ditemukan dalam keadaan pingsan di selokan oleh sang istri saat mulai curiga bahwa suaminya tak kunjung pulang untuk sahur.
“Kami mendapatkan laporan dari salah satu guru yang mengajar di sekolah tersebut bahwa ada tragedi pencurian dengan kekerasan. Korban yang diketahui bernama Ucik Muslik saat ini sedang berada di rumah sakit karena ada bekas memar di bahunya,” katanya saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Kamis (22/4).
Ignatius mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut. Pihaknya memanggil beberapa saksi dan korban sambil berjalan mengumpulkan barang bukti untuk mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan tersebut.
“Untuk berkas-berkas atau barang bukti itu kita sambil berjalan saja, korban tadi kita bawa ke RS (rumah sakit) untuk memastikan bahwa benar tidak ia terluka, akibat benda tumpul atau tidak,” ucapnya.
Ia juga mengatakan penyelidikan dimungkinkan akan berlangsung lama sebab di sekolah tersebut tidak mempunyai CCTV. Sehingga akan sedikit menyulitkan pihaknya untuk menemukan barang bukti lain.
“Namun kita akan terus berusaha untuk bisa mengungkap kasus tersebut,” tuturnya.
Kasi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, Aat Supriyadi membenarkan bahwa telah terjadi kasus pencurian dengan kekerasan di SMPN 1 Baros.
“Saya sudah dapat informasinya dan kita juga sudah terjun ke lokasi, memang terjadi itu pencurian dan kekerasan. Sekarang kasus itu sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Tadi pagi sudah olah TKP dan benar ada tragedi,” katanya.
Aat mengatakan ada 22 komputer yang hilang. Setelah dihitung, total kerugiannya mencapai Rp 181,9 juta. Komputer tersebut merupakan bantuan pemerintah pusat, bukan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Serang. Namun, komputer tersebut merupakan aset sekolah dan aset Pemkab Serang yang harus dijaga.
“Kejadian seperti ini saya berharap tidak terulang kembali. Kita berharapnya cepat selesau kasus ini terungkap, dan bersyukur kalau sampai ditemukan kembali barangnya, dan terus penjaga sekolahnya cepat sembuh dan dapat beraktivitas kembali,” ujarnya. (mg-7/tnt)
SERANG-Sebanyak 22 unit komputer milik SMPN 1 Baros, Kabupaten Serang digondol maling. Tindak kriminal itu diperkirakan terjadi pada Rabu (21/4) dini hari. Tepatnya pukul 00.00 WIB sampai 00.30 WIB.
Kejadian itu berawal dari adanya seorang tersangka yang memasuki gerbang sekolah. Penjaga sekolah yang mengetahui hal itu langsung menghampiri tersangka. Saat hendak ditemui, tersangka langsung menodong penjaga sekolah menggunakan senjata api. Kemudian dari belakang penjaga sekolah itu ada tersangka lain yang memukul bagian bahunya sampai jatuh ke selokan lalu pingsan.
Kanit Reskrim Polsek Baros, Bripka Ignatius mengatakan korban ditemukan dalam keadaan pingsan di selokan oleh sang istri saat mulai curiga bahwa suaminya tak kunjung pulang untuk sahur.
“Kami mendapatkan laporan dari salah satu guru yang mengajar di sekolah tersebut bahwa ada tragedi pencurian dengan kekerasan. Korban yang diketahui bernama Ucik Muslik saat ini sedang berada di rumah sakit karena ada bekas memar di bahunya,” katanya saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Kamis (22/4).
Ignatius mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut. Pihaknya memanggil beberapa saksi dan korban sambil berjalan mengumpulkan barang bukti untuk mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan tersebut.
“Untuk berkas-berkas atau barang bukti itu kita sambil berjalan saja, korban tadi kita bawa ke RS (rumah sakit) untuk memastikan bahwa benar tidak ia terluka, akibat benda tumpul atau tidak,” ucapnya.
Ia juga mengatakan penyelidikan dimungkinkan akan berlangsung lama sebab di sekolah tersebut tidak mempunyai CCTV. Sehingga akan sedikit menyulitkan pihaknya untuk menemukan barang bukti lain.
“Namun kita akan terus berusaha untuk bisa mengungkap kasus tersebut,” tuturnya.
Kasi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, Aat Supriyadi membenarkan bahwa telah terjadi kasus pencurian dengan kekerasan di SMPN 1 Baros.
“Saya sudah dapat informasinya dan kita juga sudah terjun ke lokasi, memang terjadi itu pencurian dan kekerasan. Sekarang kasus itu sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Tadi pagi sudah olah TKP dan benar ada tragedi,” katanya.
Aat mengatakan ada 22 komputer yang hilang. Setelah dihitung, total kerugiannya mencapai Rp 181,9 juta. Komputer tersebut merupakan bantuan pemerintah pusat, bukan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Serang. Namun, komputer tersebut merupakan aset sekolah dan aset Pemkab Serang yang harus dijaga.
“Kejadian seperti ini saya berharap tidak terulang kembali. Kita berharapnya cepat selesau kasus ini terungkap, dan bersyukur kalau sampai ditemukan kembali barangnya, dan terus penjaga sekolahnya cepat sembuh dan dapat beraktivitas kembali,” ujarnya. (mg-7/tnt)