Guru harus bisa bersikap sebagai inspirator, memperbanyak wawasan dengan banyak membaca, sehingga timbul komunikasi yang hangat, saling memahami dan saling menjaga.
Pendidikan saat ini menuntut inovasi dan kreativitas, oleh karena itu Kepala Sekolah dituntut untuk memiliki kepemimpinan transformasional, yaitu mampu menggerakkan seluruh komponen warga sekolah agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Hal ini yang mendorong Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Tangsel untuk menyelenggarakan kegiatan Capacity Building bagi Kepala RA di Kota Tangsel, Kamis (06/10/2022) yang diadakan di Restoran Telaga Sea Food, Serpong, Tangsel.
Kegiatan yang mengambil tema “Meningkatkan Kompetensi Kepala Sekolah dalam Melaksanakan Kinerja dan Mengembangkan Kemampuan, Kematangan Diri, Inisiatif dalam Menghadapi Tantangan Pekerjaan” ini diikuti oleh 125 Kepala RA se-Kota Tangsel.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Dedi Mahfudin, sekaligus bertindak sebagai Narasumber, dan dihadiri oleh Kasubbag TU, Asep Azis Nasser, Kasi Penmad, Muhammad Edi Suharsongko, Ketua IGRA Tangsel, Aat Muslihat, beserta jajaran Pengurus PD-PC IGRA Tangsel.
Dalam sambutan awalnya Kepala Kantor memberikan apresiasi kepada IGRA Tangsel yang telah mengadakan kegiatan Capacity Building bagi para Kepala RA di Kota Tangsel. Ditegaskannya, seorang guru harus terus berupaya meningkatkan kompetensi dirinya.
“Guru harus terus meningkatkan kompetensi diri dan mengikuti perkembangan zaman. Salah tu kelemahan guru adalah dia tidak mau mengupdate pengetahuannya sehingga metode yang dipakai tidak lagi sesuai dengan perkembangan peserta didik,” ucapnya.
Lebih lanjut Kepala Kantor memaparkan bahwa masalah pendidikan saat ini ada tiga, yaitu banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya pendidikan, guru masih banyak yang belum menguasai kurikulum, dan guru belum memiliki keterampilan dan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
“Kita tidak ingin hal ini masih terjadi di kota Tangsel, dan saya sangat berterima kasih IGRA Tangsel selalu berinovasi mengadakan pelatihan untuk para Kepala RA dan guru di Kota Tangsel,” tuturnya.
Narasumber kedua yaitu Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Banten, Nanang Fatchurochman. Dalam paparannya dirinya berharap seluruh Kepala Sekolah berusaha untuk menjadikan lembaga pendidikannya menjadi RA unggulan.
“Menjadi RA unggulan harus diiringi dengan peningkatan kompetensi para gurunya, termasuk di dalamnya adalah menguasai teknologi informasi,” ujarnya.
Di era digital saat ini, sambungnya, menguasai IT mutlak harus dilakukan oleh para guru.
“Apalagi yang dihadapi adalah anak-anak Milenial, maka guru mutlak harus menguasai teknologi terutama berkaitan dalam penyampaian materi. Jangan sampai murid lebih pintar dari gurunya dalam teknologi,” tandasnya.
Lebih lanjut disampaikan, guru harus menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk bahan ajar di kelas. Alat peraga ini adalah salah satu sumber belajar yang sangat diperlukan untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini termasuk RA.
“Bagi seorang pendidik bahan pengajaran merupakan hal wajib yang harus dimiliki. Bahan pengajaran dapat berupa alat, teks, atau audio visual yang diperlukan guru dalam mengajar,” terangnya.
Sementara itu Kasi Penmad, Muhammad Edi Suharsongko, mengatakan dalam melaksanakan proses belajar mengajar untuk anak usia dini, guru hendaknya memiliki pemahaman yang baik tentang materi yang akan diberikan kepada anak didik.
Prinsip dasar pendekatan pembelajaran anak di TK/RA, lanjutnya, meliputi bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain, dan pembelajaran berorientasi pada perkembangan dan kebutuhan anak.
“Prinsip- prinsip tersebut dapat berjalan maksimal jika semua proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dipersiapkan dengan sebaik-baiknya yang juga mendukung adalah alat peraga sebagai penunjang untuk meningkatkan pemahaman anak dan merangsang keingintahuan anak akan sesuatu,” sambungnya.
“Dan yang tak kalah penting adalah komitmen kepala RA, Dewan Guru, dan pengurus Yayasan yang menaunginya. Jika seluruh stakeholder memiliki komitmen, insya Allah pendidikan akan berjalan baik,” ucapnya.
Ketua IGRA Tangsel, Aat Muslihat, menjelaskan kegiatan Capacity Building ini sebagai rangkaian awal dari Milad IGRA Tangel yang ke 10.
“Alhamdulillah pada kegiatan ini kami juga dapat memberikan reward kepada 4 RA yang memiliki prestasi dan loyalitas. Reward juga diberikan kepada 4 operator RA,” ujarnya.
Dirinya berharap kegiatan tersebut dapat menambah wawasan para Kepala RA di Kota Tangsel, sehingga menambah semangat mereka dalam meningkatkan dunia pendidikan. (afm/fid)