Kabarbanten.com
  • Home
  • Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
Kabarbanten.com
No Result
View All Result
Home Nasional

Presiden Minta TPIP dan TPID Proaktif Tingkatkan Produktivitas Petani dan Perkuat Sektor UMKM

kabarbanten.com
25 Agustus 2021
Presiden Minta TPIP dan TPID Proaktif Tingkatkan Produktivitas Petani dan Perkuat Sektor UMKM

Pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021, Rabu (25/08/2021), di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/08/2021). (Foto: BPMI Setpres/Kris)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya, khususnya Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk proaktif dalam membantu meningkatkan produktivitas petani serta memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2021, Rabu (25/08/2021), di Istana Negara, Jakarta. Rakornas ini mengusung tema “Mendorong Peningkatan Peran UMKM Pangan Melalui Optimalisasi Digitalisasi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan”.

“Saya minta TPIP dan TPID tidak hanya fokus mengendalikan inflasi saja, tetapi juga harus proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh makin produktif, membantu meningkatkan produktivitas petani dan nelayan, memperkuat sektor UMKM agar mampu bertahan dan bisa naik kelas,” ujar Presiden.

Secara khusus, Kepala Negara menekankan agar momentum pandemi ini dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian. Di tengah pandemi, sektor ini menjadi sektor unggulan karena tetap mampu bergerak produktif dan menyerap banyak tenaga kerja.

Pada tahun 2021 ini, di kuartal I sektor pertanian mampu tumbuh positif sebesar 2,95 persen dan kuartal II-2021 sebesar 0,38 persen.

“Saya yakin insyaallah di kuartal III sektor pertanian juga masih bisa tumbuh lebih baik lagi, karena potensi pasar tetap masih sangat besar, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor keluar,” ujar Presiden.

Nilai ekspor sektor pertanian pada semester I-2021 mencapai  Rp282 triliun atau naik  4,05 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2020, yaitu sebesar Rp247 triliun.

Kepala Negara menilai, masih terdapat banyak komoditas pertanian berorientasi ekspor yang perlu terus dikembangkan. Komoditas tersebut di antaranya porang, sarang burung walet, edamame, dan berbagai produk hortikultura lainnya.

“Saya melihat di lapangan, seperti tadi saya sampaikan, porang betul-betul saya kira ke depan sangat menjanjikan, pasarnya masih sangat besar. Tetapi saya titip agar komoditas porang ini didorong untuk sampai bisa menghasilkan barang jadi, baik berupa kosmetik, berupa beras, atau makanan yang lainnya,” ujarnya.

Presiden meminta agar upaya mengembangkan dan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian ini digarap dengan serius. Ini bukan hanya untuk meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) dan kesejahteraan petani tetapi juga untuk menghasilkan sebuah lompatan, sehingga sektor pertanian memiliki kontribusi yang semakin besar dalam menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi.

“Semua harus disiapkan dari hulu sampai hilir, kelembagaan petani dalam model klaster ini perlu diperkuat. Badan usaha milik petani, baik koperasi atau BumDes juga perlu terus dikembangkan, sehingga nilai tambah dari pascapanen ini terus bisa ditingkatkan. Akses pemasaran harus diperluas dengan menjalin kemitraan dengan industri, akses pembiayaan juga perlu dipermudah dan disederhanakan,” tegas Presiden.

Terkait pembiayaan, Presiden menegaskan, pemerintah akan terus mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), terutama untuk sektor pertanian. Plafon KUR pertanian pada tahun 2021 adalah sebesar Rp70 triliun, dari total KUR yang ada sebesar Rp253 triliun.

“Skema penyaluran KUR akan terus disempurnakan agar sesuai dengan karakteristik usaha-usaha yang ada di bidang pertanian. Persyaratan KUR juga harus terus dipermudah,” ujarnya.

Presiden menambahkan, KUR juga harus bisa dimanfaatkan untuk peningkatan nilai tambah pascapanen, seperti dalam pengadaan RMU (Rice Milling Unit), sehingga kredit ini semakin dirasakan manfaatnya bagi petani.

Selain itu, Presiden juga meminta jajarannya untuk memperkuat pendampingan serta memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan produktivitas petani.

“Saya minta juga kepada para menteri, kepala lembaga, dan kepala daerah untuk memperkuat pendampingan bagi petani. Manfaatkan teknologi, termasuk platform digital untuk mendorong peningkatan produktivitas petani dan memotong panjangnya mata rantai pemasaran UMKM pangan,” tandasnya.

Jaga Stabilitas Harga Pangan

Dalam kondisi daya beli masyarakat yang menurun, stabilitas harga bahan pangan sangat penting bagi masa. Oleh karena itu, dalam Rakornas Pengendalian Inflasi ini Presiden mengingatkan jajaran terkait untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga barang-barang, utamanya barang kebutuhan pokok.

“Kalau ada hambatan, segera selesaikan hambatan-hambatan itu di lapangan. Ini perlu kita lebih banyak kerja di lapangan, baik itu kendala di produksi maupun kendala di distribusi. Setiap kota harus cek lihat lapangan bagaimana, apakah ada kendala produksi, apakah ada kendala distribusi,” tegasnya.

Presiden juga menekan jajarannya tetap waspada dan berhati-hati dalam mengatur gas dan rem dalam penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi.

“Daya beli masyarakat harus terus ditingkatkan, yang akan ini mendorong sisi demand, sisi permintaan, serta bisa menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya. (TGH/UN)

ADVERTISEMENT

Pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021, Rabu (25/08/2021), di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/08/2021). (Foto: BPMI Setpres/Kris)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya, khususnya Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk proaktif dalam membantu meningkatkan produktivitas petani serta memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2021, Rabu (25/08/2021), di Istana Negara, Jakarta. Rakornas ini mengusung tema “Mendorong Peningkatan Peran UMKM Pangan Melalui Optimalisasi Digitalisasi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan”.

“Saya minta TPIP dan TPID tidak hanya fokus mengendalikan inflasi saja, tetapi juga harus proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh makin produktif, membantu meningkatkan produktivitas petani dan nelayan, memperkuat sektor UMKM agar mampu bertahan dan bisa naik kelas,” ujar Presiden.

Secara khusus, Kepala Negara menekankan agar momentum pandemi ini dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian. Di tengah pandemi, sektor ini menjadi sektor unggulan karena tetap mampu bergerak produktif dan menyerap banyak tenaga kerja.

Pada tahun 2021 ini, di kuartal I sektor pertanian mampu tumbuh positif sebesar 2,95 persen dan kuartal II-2021 sebesar 0,38 persen.

“Saya yakin insyaallah di kuartal III sektor pertanian juga masih bisa tumbuh lebih baik lagi, karena potensi pasar tetap masih sangat besar, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor keluar,” ujar Presiden.

Nilai ekspor sektor pertanian pada semester I-2021 mencapai  Rp282 triliun atau naik  4,05 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2020, yaitu sebesar Rp247 triliun.

Kepala Negara menilai, masih terdapat banyak komoditas pertanian berorientasi ekspor yang perlu terus dikembangkan. Komoditas tersebut di antaranya porang, sarang burung walet, edamame, dan berbagai produk hortikultura lainnya.

“Saya melihat di lapangan, seperti tadi saya sampaikan, porang betul-betul saya kira ke depan sangat menjanjikan, pasarnya masih sangat besar. Tetapi saya titip agar komoditas porang ini didorong untuk sampai bisa menghasilkan barang jadi, baik berupa kosmetik, berupa beras, atau makanan yang lainnya,” ujarnya.

Presiden meminta agar upaya mengembangkan dan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian ini digarap dengan serius. Ini bukan hanya untuk meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) dan kesejahteraan petani tetapi juga untuk menghasilkan sebuah lompatan, sehingga sektor pertanian memiliki kontribusi yang semakin besar dalam menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi.

“Semua harus disiapkan dari hulu sampai hilir, kelembagaan petani dalam model klaster ini perlu diperkuat. Badan usaha milik petani, baik koperasi atau BumDes juga perlu terus dikembangkan, sehingga nilai tambah dari pascapanen ini terus bisa ditingkatkan. Akses pemasaran harus diperluas dengan menjalin kemitraan dengan industri, akses pembiayaan juga perlu dipermudah dan disederhanakan,” tegas Presiden.

Terkait pembiayaan, Presiden menegaskan, pemerintah akan terus mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), terutama untuk sektor pertanian. Plafon KUR pertanian pada tahun 2021 adalah sebesar Rp70 triliun, dari total KUR yang ada sebesar Rp253 triliun.

“Skema penyaluran KUR akan terus disempurnakan agar sesuai dengan karakteristik usaha-usaha yang ada di bidang pertanian. Persyaratan KUR juga harus terus dipermudah,” ujarnya.

Presiden menambahkan, KUR juga harus bisa dimanfaatkan untuk peningkatan nilai tambah pascapanen, seperti dalam pengadaan RMU (Rice Milling Unit), sehingga kredit ini semakin dirasakan manfaatnya bagi petani.

Selain itu, Presiden juga meminta jajarannya untuk memperkuat pendampingan serta memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan produktivitas petani.

“Saya minta juga kepada para menteri, kepala lembaga, dan kepala daerah untuk memperkuat pendampingan bagi petani. Manfaatkan teknologi, termasuk platform digital untuk mendorong peningkatan produktivitas petani dan memotong panjangnya mata rantai pemasaran UMKM pangan,” tandasnya.

Jaga Stabilitas Harga Pangan

Dalam kondisi daya beli masyarakat yang menurun, stabilitas harga bahan pangan sangat penting bagi masa. Oleh karena itu, dalam Rakornas Pengendalian Inflasi ini Presiden mengingatkan jajaran terkait untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga barang-barang, utamanya barang kebutuhan pokok.

“Kalau ada hambatan, segera selesaikan hambatan-hambatan itu di lapangan. Ini perlu kita lebih banyak kerja di lapangan, baik itu kendala di produksi maupun kendala di distribusi. Setiap kota harus cek lihat lapangan bagaimana, apakah ada kendala produksi, apakah ada kendala distribusi,” tegasnya.

Presiden juga menekan jajarannya tetap waspada dan berhati-hati dalam mengatur gas dan rem dalam penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi.

“Daya beli masyarakat harus terus ditingkatkan, yang akan ini mendorong sisi demand, sisi permintaan, serta bisa menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya. (TGH/UN)

Tags: IndonesiaNasionalNusantara
Share3Tweet2SendShare
Previous Post

Presiden Minta Tingkatkan Nilai Tambah Sektor Pertanian dengan Ekspor dan Penyempurnaan Skema Penyaluran KUR

Next Post

Presiden Jokowi Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel Masa Jabatan 2021-2024

Related Posts

PGN Pastikan Operasional Terjaga Andal
Nasional

PGN Pastikan Operasional Terjaga Andal

kabarbanten.com
18 Agustus 2025
Pimpin Rapat Bersama DEN, Presiden Prabowo Bahas Strategi Ekonomi Nasional di Tengah Gejolak Global
Nasional

Pimpin Rapat Bersama DEN, Presiden Prabowo Bahas Strategi Ekonomi Nasional di Tengah Gejolak Global

kabarbanten.com
2 Agustus 2025
DPR Diminta Segera Sahkan RUU KUHAP
Nasional

DPR Diminta Segera Sahkan RUU KUHAP

kabarbanten.com
17 Juli 2025
Puguh P.S. Admaja Sutradarai Film ‘Perjanjian Lama’ Garapan Elang Project
Nasional

Puguh P.S. Admaja Sutradarai Film ‘Perjanjian Lama’ Garapan Elang Project

kabarbanten.com
18 Juni 2025
Tinjau Stan Hilirisasi Jagung di Bengkayang, Presiden Apresiasi Inovasi UMKM dan Komitmen Swasembada
Nasional

Tinjau Stan Hilirisasi Jagung di Bengkayang, Presiden Apresiasi Inovasi UMKM dan Komitmen Swasembada

kabarbanten.com
5 Juni 2025
Presiden Prabowo Kunjungi Bengkayang untuk Panen Raya Jagung
Nasional

Presiden Prabowo Kunjungi Bengkayang untuk Panen Raya Jagung

kabarbanten.com
5 Juni 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


  • Trending
  • Comments
  • Latest
Banyak yang Keliru, Ini Bedanya Notaris dan PPAT supaya Urusan Legal Tepat Sasaran

Banyak yang Keliru, Ini Bedanya Notaris dan PPAT supaya Urusan Legal Tepat Sasaran

12 Agustus 2025
Daftar Nama 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang

Daftar Nama 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang

4 Februari 2025
Siapa Azura Luna Mangunhardjono? Mengaku Sosialita dari Indonesia dan Kini Jadi Buronan Internasional

Siapa Azura Luna Mangunhardjono? Mengaku Sosialita dari Indonesia dan Kini Jadi Buronan Internasional

6 September 2022
Mukota Kadin Tangsel IV Digelar Akhir Oktober, Panitia Sudah Terbentuk

Mukota Kadin Tangsel IV Digelar Akhir Oktober, Panitia Sudah Terbentuk

22 Agustus 2025
Paramount Festival Kemerdekaan, Semarak HUT RI ke-80 di Gading Serpong

Paramount Festival Kemerdekaan, Semarak HUT RI ke-80 di Gading Serpong

26 Agustus 2025
Perbaikan Jalan Magnolia Serpong Utara Rampung, DSDABMBK Tangsel Ganti Paving Block Jadi Beton

Perbaikan Jalan Magnolia Serpong Utara Rampung, DSDABMBK Tangsel Ganti Paving Block Jadi Beton

26 Agustus 2025
Pemkot Tangsel Tanggapi Keluhan Warga Kandang Sapi Lor: Jalan Masih Aset Pengembang Alam Sutera

Pemkot Tangsel Tanggapi Keluhan Warga Kandang Sapi Lor: Jalan Masih Aset Pengembang Alam Sutera

25 Agustus 2025
Dinkes Tangsel Imbau Masyarakat Waspada DBD dan Lakukan PSN 3M Plus

Dinkes Tangsel Imbau Masyarakat Waspada DBD dan Lakukan PSN 3M Plus

24 Agustus 2025
Facebook Twitter Instagram TikTok
Kabarbanten.com

Disclaimer | Kode Etik | Privacy Policy |

Tentang Kami | Pedoman Media Siber 

 Contact

© 2020-2024 Kabarbanten.com. All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks Berita

© 2020-2024 Kabarbanten.com. All Rights Reserved