Setelah menempuh penerbangan selama 8 jam dari Terminal Kepresidenan Bandara Internasional Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden Joko Widodo dan rombongan tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta pada Selasa, 14 Januari 2020, pukul 00.43 WIB.
Turut menyertai Presiden dalam penerbangan menuju Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, dan Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto.
Selain itu turut pula Komandan Paspamres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Sekretaris Pribadi Presiden Anggit Noegroho, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, dan Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana.
Selama berada di Abu Dhabi, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) di Istana Qasr Al Watan.
Dalam pertemuan yang dihelat pada Minggu, 12 Januari 2020, Presiden Jokowi dan Putra Mahkota Mohamed bin Zayed menyaksikan pertukaran 16 perjanjian kerja sama antara delegasi Indonesia dan PEA.
“Saya sangat sambut baik, hari ini 16 perjanjian kerja sama dapat dilakukan,” kata Presiden Jokowi ketika itu.
Adapun perjanjian kerja sama tersebut terdiri atas 5 perjanjian antar pemerintah di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan terorisme.
Selain itu, terdapat pula 11 perjanjian bisnis antara lain di bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset dengan estimasi total nilai investasi sebesar US$ 22.89 miliar atau sekitar 314,9 triliun rupiah.
Di hari kedua, Senin 13 Januari 2020, Presiden Jokowi menyampaikan pidato kunci pada forum Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Abu Dhabi.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengundang investor di seluruh dunia untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) baru Republik Indonesia.
“Di Ibu Kota Negara baru, kami mengundang dunia untuk membawa teknologi terbaik, inovasi terbaik, dan kearifan terbaik,” kata Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia turut berperan dalam membentuk energi masa depan yang terbarukan, setidaknya terdapat beberapa hal yang telah dan sedang dilakukan oleh Indonesia.
Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia turut berkontribusi membentuk energi masa depan, khususnya di bidang penyimpanan energi karena nikel merupakan salah satu komposisi penting pada sebuah baterai lithium ion, dimana baterai tersebut digunakan pada ponsel pintar dan juga merupakan salah satu komponen kelistrikan pada sistem transportasi misalnya mobil listrik.
Adapun sektor lainnya, terkait bahan bakar biodiesel, mengingat Indonesia merupakan negara pemroduksi minyak kelapa sawit terbesar di dunia.