Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orbán di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 23 Januari 2020. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas peningkatan kerja sama di sejumlah bidang, salah satunya penyediaan air.
“Saya menghargai kerja sama bidang penyediaan air bersih. Proyek itu selesai pada Desember 2019 dan diimplementasikan di 36 daerah di 12 provinsi di Indonesia,” kata Presiden dalam sambutannya.
Dalam pertemuan tersebut, PM Hungaria datang bersama Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Péter Szijjártó, Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Judit Pach, Menteri Negara Kantor PM Janos Nagy, Kepala Pers Kantor PM Bertalan Havasi, dan Deputi Menteri Negara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Andras Baranyi.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dalam pertemuan tersebut kedua pemimpin berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan bilateral. Meski secara geografis kedua negara cukup jauh, namun Retno menilai substansi hubungan Indonesia dan Hungaria semakin meningkat.
“Dengan jarak yang cukup jauh tersebut, maka hal pertama yang penting yang harus dilakukan adalah membangun hubungan people to people,” kata Retno.
Dalam konteks people to people contact ini, kata Menlu, ada beberapa hal yang sudah dilakukan, antara lain adalah program beasiswa. Pemerintah Hungaria menyediakan 100 beasiswa untuk mahasiswa Indonesia.
“Tadi dibahas mengenai bidang-bidang yang akan digunakan oleh para mahasiswa. Presiden menyampaikan hal-hal yang terkait dengan sains, teknologi, inovasi, itu yang kita prioritaskan,” imbuhnya.
Masih dalam bidang people to people contact, Hungaria juga berkomitmen untuk melakukan penyederhanaan terhadap proses visa bagi warga negara Indonesia. Adapun berkaitan dengan bidang olahraga, lanjut Retno, kedua negara juga bekerja sama dalam pelatihan pemain sepakbola Indonesia di Hungaria.
Selain people to people contact, dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai kerja sama dalam bidang ekonomi, salah satunya berkaitan dengan penyediaan air.
“Kemudian kemungkinan kerja sama yang akan kita lakukan, ada keinginan dari pihak Hungaria untuk meningkatkan kerja sama di bidang e-toll. Jadi electronic toll payment, ini akan dikembangkan,” jelas Retno.
Adapun hal ketiga yang dibahas adalah Hungaria menawarkan kerja sama membangun rumah sakit yang berfokus kepada terapi untuk kanker, untuk onkologi, dan pengembangan rumah sakit militer.
“Jadi intinya, pertemuan ini membuahkan hasil yang cukup banyak, terutama di dua bidang, people to people contact dan kerja sama ekonomi,” kata Retno.
Dalam kesempatan tersebut, Perdana Menteri Hungaria juga mengundang Presiden Joko Widodo untuk berkunjung ke Hungaria. Menurut Menlu, tahun ini Indonesia dan Hungaria akan merayakan 65 tahun hubungan diplomatik.
“We celebrate 65th anniversary of our diplomatic relation dan kita isi dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya konkret,” tandasnya.