Pasca-pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Mike Pompeo, pemerintah AS baru-baru ini telah mengumumkan perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) untuk Indonesia. Dengan adanya fasilitas GSP ini memungkinkan produk-produk Indonesia untuk lebih mudah memasuki pasar Amerika Serikat.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo meminta agar kesempatan tersebut dipergunakan untuk memulihkan sekaligus meningkatkan kondisi investasi di Indonesia di tengah tekanan akibat pandemi COVID-19 ini. “Ini menjadi kesempatan. Kita harapkan ekspor kita akan bisa naik, melompat karena fasilitas GSP ini diberikan kepada kita,” ujarnya pada Sidang Kabinet Paripurna, Senin (11/2) siang, di Istana Negara, Jakarta.
Perpanjangan fasilitas GSP tersebut, imbuhnya, juga dapat dipergunakan untuk menarik investasi ke Indonesia. “Karena kita ada fasilitas itu, sehingga orang ingin mendirikan industri, pabrik, perusahaan di Indonesia akan menjadi lebih menarik karena untuk masuk ke Amerika kita diberikan fasilitas dari Amerika,” ujar Presiden.
Terkait investasi, disampaikan Presiden, dirinya sudah mengingatkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia untuk menjaga agar pertumbuhan investasi berada di bawah minus lima persen pada kuartal III, namun hal tersebut belum dapat terwujud. “Oleh sebab itu, agar ini dikejar di kuartal IV dan nanti di kuartal I (bulan Januari, Februari, dan Maret) itu sudah mulai bergerak lagi,” pungkasnya. (FID/UN)