PANDEGLANG-Sinergi Pemprov Banten, khususnya dinas kesehatan dengan organisasi kemasyarakatan merupakan keharusan dan keniscayaan. Dinas Kesehatan Banten tidak dapat berjalan sendiri dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kolaborasi dapat dilakukan mulai tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan, kelurahan dan desa.
Hal itu dikatakan Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti saar memberikan materi pada kegiatan kerjasama Dinkes Banten dan Ormas. Dalam konteks penanganan Covid-19, Dinkes Banten terus berupaya tanpa kenal lelah dalam memutus mata rantai penyebaran.
“Alhamdulillah berkat doa para ulama dan masyarakat Banten dan diiringi kerja keras aparat pemerintah daerah khususnya jajaran dinkes, Banten dapat keluar 10 besar daerah penyumbang pasien Covid-19 di Indonesia,” ujarnya. Saat ini Banten berada di posisi 12, dari 34 provinsi.
MUI Provinsi Banten mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Dinkes Banten. MUI berkontribusi dengan mensosialisasikan fatwa terkait pandemi Covid-19, kampanye 3M, dan mengeluarkan taushiyah terkait penanggulangan dampak Covid-19 dengan narasi agama.
Ketua Satgas Covid-19 MUI Provinsi Banten Dr. H. Fadlullah, menyatakan MUI memulai gerakan hidup bersih dan sehat dari masjid, langgar, dan musala. “Dalam waktu dekat segera dilaksanakan bersama Puskesmas Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang dan Puskesmas Kecamatan Kasemen, Kota Serang,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu pula, Ketua Kwarda Pramuka Banten Masduki, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut turut mengapresiasi kerja keras Kadinkes Banten dan seluruh jajaran. Masduki menginstruksikan agar semua anggota Pramuka mulai dari level terbawah hingga unsur pimpinan wajib ikut dan bertanggungjawab untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan ormas-ormas lain.
Pria yang akrab disebut Kak Enduk ini juga mengingatkan agar tidak ada istilah bosan dalam penanggulangan Covid-19. “Karena jika kita berupaya Insya Allah akan berhasil. Jika Ormas bergerak bersama maka hasilnya akan lebih optimal,” katanya.
Selain itu dalam konteks kepramukaan, seluruh anggota Pramuka harus menjadi penggerak di masyarakat dan lingkungan. Dapat dimulai dari kesadaran diri sendiri dan keluarga.
“Minimal dengan menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah,” lanjut mantan Wakil Gubernur Banten ini.
Ia mengatakan, desa dan kelurahan siaga harus dapat dilahirkan di Banten dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Karena desa dan kelurahan siaga dapat mendorong kenaikan derajat kesehatan masyarakat. Karena warganya yang sudah paham dan menerapkan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) yang menjadi kunci dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sekaligus dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Banten. (rls/naf)