Kabarbanten.com
  • Home
  • Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
Kabarbanten.com
No Result
View All Result
Home Nasional

Menkes Dorong Sektor Farmasi Tingkatkan Kapasitas Produksi Obat Terapi COVID-19

kabarbanten.com
27 Juli 2021
Menkes Dorong Sektor Farmasi Tingkatkan Kapasitas Produksi Obat Terapi COVID-19

Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers bersama, Senin (26/07/2021) siang, di Kantor Presiden, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan sejak awal bulan Juni terjadi peningkatan yang sangat signifikan terhadap kebutuhan obat terapi COVID-19, seiring dengan lonjakan kasus yang terjadi di Tanah Air. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Menkes mendorong industri farmasi untuk meningkatkan kapasitas produksi obat terapi tersebut.

“Lonjakan itu besarnya sekitar 12 kali lipat. Kami menyadari ini dan sudah melakukan komunikasi dengan teman-teman di Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi), dan sudah mempersiapkan dengan mengimpor bahan baku obat, memperbesar kapasitas produksi, serta mempersiapkan juga distribusinya,” ujar Budi, dalam keterangan pers bersama, Senin (26/07/2021) siang.

Namun, imbuh Menkes, diperlukan waktu sekitar 4-6 minggu agar kapasitas produksi obat dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan obat terapi tersebut.

“Mudah-mudahan di awal Agustus nanti beberapa obat-obatan yang sering dicari masyarakat, misalnya Azithromycin, Oseltamivir, maupun Favipiravir sudah bisa masuk ke pasar secara lebih signifikan,” imbuhnya.

Untuk Azithromycin, saat ini stok nasional berjumlah 11,4 juta. Sebanyak 20 pabrik dalam negeri akan ikut memproduksi obat ini. Kemenkes pun terus berkoordinasi agar hambatan yang sempat terjadi dalam pendistribusian obat ini dapat diatasi.

“Setiap hari kita berkonsultasi dengan teman-teman di GP Farmasi untuk memastikan agar obat Azithromycin ini bisa masuk ke apotek-apotek,” tuturnya.

Sedangkan, untuk Favipiravir, hingga saat ini stok yang tersedia adalah sekitar 6 juta di seluruh Indonesia. Dalam pemenuhan kebutuhan stok secara nasional nasional, terang Menkes, sejumlah produsen akan segera meningkatkan kapasitas produksi.

“Ada beberapa produsen dalam negeri yang akan segera meningkatkan stok Favipiravir, termasuk Kimia Farma yang bisa [produksi] dua juta per hari. Rencananya, PT Dexa Medica juga akan impor 15 juta di bulan Agustus, kita akan impor juga 9,2 juta dari beberapa negara untuk mulai bulan Agustus,” terangnya.

Favipiravir ini telah mendapat rekomendasi dari lima profesi dokter di Indonesia dalam menghadapi varian delta. “Diharapkan nanti di bulan Agustus kita sudah punya kapasitas produksi dalam negeri antara 2-4 juta tablet per hari. Sedangkan Oseltamivir kita ada stok sampai bulan Agustus sekitar 12 juta, tapi ini perlahan-perlahan akan diganti oleh Favipiravir,” tandasnya.

Selain ketiga obat terapi tersebut, pemerintah juga terus berupaya mengamankan pasokan obat yang saat ini masih bergantung pada impor, yaitu Remdesivir, Actemra, dan Gamaraas.

Ditegaskan Menkes, obat-obatan tersebut akan didatangkan secara bertahap ke Tanah Air. Untuk Remdesivir, pada bulan Juli ini akan datang sebanyak 150 ribu dan Agustus 1,2 juta stok. Indonesia juga tengah berupaya agar dapat memproduksi obat ini di dalam negeri.

Untuk Actemra, di bulan ini akan tiba sebanyak seribu vial dan Agustus sebanyak 138 ribu vial. Sedangkan Gamaraas akan tiba sebanyak 26 ribu di bulan ini dan 27 ribu di bulan Agustus.

”Obat ini [Azithromycin, Oseltamivir, Favipiravir, Remdesivir, Actemra, dan Gamaraas] obat adalah obat yang harus diberikan dengan resep. Untuk tiga obat seperti Gamaraas, Actemra, dan Remdesivir, itu harus disuntikkan dan hanya bisa dilakukan di rumah sakit. Jadi tolong biarkan obat-obatan ini dikonsumsi/digunakan sesuai dengan prosedurnya,” tegas Menkes.

Budi juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membeli obat ini untuk dijadikan stok. “Jadi kami minta tolong, biarkan obat ini benar-benar dibeli oleh orang yang membutuhkan, bukan dibeli untuk kita sebagai stok, kasihan teman-teman kita yang membutuhkan,” pungkasnya. (DND/UN)

ADVERTISEMENT

Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers bersama, Senin (26/07/2021) siang, di Kantor Presiden, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan sejak awal bulan Juni terjadi peningkatan yang sangat signifikan terhadap kebutuhan obat terapi COVID-19, seiring dengan lonjakan kasus yang terjadi di Tanah Air. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Menkes mendorong industri farmasi untuk meningkatkan kapasitas produksi obat terapi tersebut.

“Lonjakan itu besarnya sekitar 12 kali lipat. Kami menyadari ini dan sudah melakukan komunikasi dengan teman-teman di Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi), dan sudah mempersiapkan dengan mengimpor bahan baku obat, memperbesar kapasitas produksi, serta mempersiapkan juga distribusinya,” ujar Budi, dalam keterangan pers bersama, Senin (26/07/2021) siang.

Namun, imbuh Menkes, diperlukan waktu sekitar 4-6 minggu agar kapasitas produksi obat dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan obat terapi tersebut.

“Mudah-mudahan di awal Agustus nanti beberapa obat-obatan yang sering dicari masyarakat, misalnya Azithromycin, Oseltamivir, maupun Favipiravir sudah bisa masuk ke pasar secara lebih signifikan,” imbuhnya.

Untuk Azithromycin, saat ini stok nasional berjumlah 11,4 juta. Sebanyak 20 pabrik dalam negeri akan ikut memproduksi obat ini. Kemenkes pun terus berkoordinasi agar hambatan yang sempat terjadi dalam pendistribusian obat ini dapat diatasi.

“Setiap hari kita berkonsultasi dengan teman-teman di GP Farmasi untuk memastikan agar obat Azithromycin ini bisa masuk ke apotek-apotek,” tuturnya.

Sedangkan, untuk Favipiravir, hingga saat ini stok yang tersedia adalah sekitar 6 juta di seluruh Indonesia. Dalam pemenuhan kebutuhan stok secara nasional nasional, terang Menkes, sejumlah produsen akan segera meningkatkan kapasitas produksi.

“Ada beberapa produsen dalam negeri yang akan segera meningkatkan stok Favipiravir, termasuk Kimia Farma yang bisa [produksi] dua juta per hari. Rencananya, PT Dexa Medica juga akan impor 15 juta di bulan Agustus, kita akan impor juga 9,2 juta dari beberapa negara untuk mulai bulan Agustus,” terangnya.

Favipiravir ini telah mendapat rekomendasi dari lima profesi dokter di Indonesia dalam menghadapi varian delta. “Diharapkan nanti di bulan Agustus kita sudah punya kapasitas produksi dalam negeri antara 2-4 juta tablet per hari. Sedangkan Oseltamivir kita ada stok sampai bulan Agustus sekitar 12 juta, tapi ini perlahan-perlahan akan diganti oleh Favipiravir,” tandasnya.

Selain ketiga obat terapi tersebut, pemerintah juga terus berupaya mengamankan pasokan obat yang saat ini masih bergantung pada impor, yaitu Remdesivir, Actemra, dan Gamaraas.

Ditegaskan Menkes, obat-obatan tersebut akan didatangkan secara bertahap ke Tanah Air. Untuk Remdesivir, pada bulan Juli ini akan datang sebanyak 150 ribu dan Agustus 1,2 juta stok. Indonesia juga tengah berupaya agar dapat memproduksi obat ini di dalam negeri.

Untuk Actemra, di bulan ini akan tiba sebanyak seribu vial dan Agustus sebanyak 138 ribu vial. Sedangkan Gamaraas akan tiba sebanyak 26 ribu di bulan ini dan 27 ribu di bulan Agustus.

”Obat ini [Azithromycin, Oseltamivir, Favipiravir, Remdesivir, Actemra, dan Gamaraas] obat adalah obat yang harus diberikan dengan resep. Untuk tiga obat seperti Gamaraas, Actemra, dan Remdesivir, itu harus disuntikkan dan hanya bisa dilakukan di rumah sakit. Jadi tolong biarkan obat-obatan ini dikonsumsi/digunakan sesuai dengan prosedurnya,” tegas Menkes.

Budi juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membeli obat ini untuk dijadikan stok. “Jadi kami minta tolong, biarkan obat ini benar-benar dibeli oleh orang yang membutuhkan, bukan dibeli untuk kita sebagai stok, kasihan teman-teman kita yang membutuhkan,” pungkasnya. (DND/UN)

Tags: IndonesiaNasionalNusantara
Share4Tweet3SendShare
Previous Post

Presiden: Siapkan Pengetahuan dan Keterampilan yang Relevan dengan Zaman bagi Mahasiswa

Next Post

Pastikan Ketersediaan Vaksin, Pemerintah Kembali Datangkan 21,2 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac

Related Posts

PGN Pastikan Operasional Terjaga Andal
Nasional

PGN Pastikan Operasional Terjaga Andal

kabarbanten.com
18 Agustus 2025
Pimpin Rapat Bersama DEN, Presiden Prabowo Bahas Strategi Ekonomi Nasional di Tengah Gejolak Global
Nasional

Pimpin Rapat Bersama DEN, Presiden Prabowo Bahas Strategi Ekonomi Nasional di Tengah Gejolak Global

kabarbanten.com
2 Agustus 2025
DPR Diminta Segera Sahkan RUU KUHAP
Nasional

DPR Diminta Segera Sahkan RUU KUHAP

kabarbanten.com
17 Juli 2025
Puguh P.S. Admaja Sutradarai Film ‘Perjanjian Lama’ Garapan Elang Project
Nasional

Puguh P.S. Admaja Sutradarai Film ‘Perjanjian Lama’ Garapan Elang Project

kabarbanten.com
18 Juni 2025
Tinjau Stan Hilirisasi Jagung di Bengkayang, Presiden Apresiasi Inovasi UMKM dan Komitmen Swasembada
Nasional

Tinjau Stan Hilirisasi Jagung di Bengkayang, Presiden Apresiasi Inovasi UMKM dan Komitmen Swasembada

kabarbanten.com
5 Juni 2025
Presiden Prabowo Kunjungi Bengkayang untuk Panen Raya Jagung
Nasional

Presiden Prabowo Kunjungi Bengkayang untuk Panen Raya Jagung

kabarbanten.com
5 Juni 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


  • Trending
  • Comments
  • Latest
Banyak yang Keliru, Ini Bedanya Notaris dan PPAT supaya Urusan Legal Tepat Sasaran

Banyak yang Keliru, Ini Bedanya Notaris dan PPAT supaya Urusan Legal Tepat Sasaran

12 Agustus 2025
Daftar Nama 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang

Daftar Nama 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang

4 Februari 2025
Siapa Azura Luna Mangunhardjono? Mengaku Sosialita dari Indonesia dan Kini Jadi Buronan Internasional

Siapa Azura Luna Mangunhardjono? Mengaku Sosialita dari Indonesia dan Kini Jadi Buronan Internasional

6 September 2022
Mukota Kadin Tangsel IV Digelar Akhir Oktober, Panitia Sudah Terbentuk

Mukota Kadin Tangsel IV Digelar Akhir Oktober, Panitia Sudah Terbentuk

22 Agustus 2025
Pemkot Tangsel Tanggapi Keluhan Warga Kandang Sapi Lor: Jalan Masih Aset Pengembang Alam Sutera

Pemkot Tangsel Tanggapi Keluhan Warga Kandang Sapi Lor: Jalan Masih Aset Pengembang Alam Sutera

25 Agustus 2025
Dinkes Tangsel Imbau Masyarakat Waspada DBD dan Lakukan PSN 3M Plus

Dinkes Tangsel Imbau Masyarakat Waspada DBD dan Lakukan PSN 3M Plus

24 Agustus 2025
Pemkot Tangsel Apresiasi Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan di RS Hermina dan PT Pratama Abadi Industri

Pemkot Tangsel Apresiasi Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan di RS Hermina dan PT Pratama Abadi Industri

24 Agustus 2025
Benyamin Davnie: Pemkot Tangsel Siapkan Rumah Aman untuk Korban Kekerasan Perempuan dan Anak

Benyamin Davnie: Pemkot Tangsel Siapkan Rumah Aman untuk Korban Kekerasan Perempuan dan Anak

24 Agustus 2025
Facebook Twitter Instagram TikTok
Kabarbanten.com

Disclaimer | Kode Etik | Privacy Policy |

Tentang Kami | Pedoman Media Siber 

 Contact

© 2020-2024 Kabarbanten.com. All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks Berita

© 2020-2024 Kabarbanten.com. All Rights Reserved