Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2022 menjadi momentum pulihnya Indonesia dari Covid 19 dan diharapkan dapat menjadi tonggak untuk menguatkan kembali partisipasi masyarakat dalam memberantas korupsi, sehingga indonesia maju dan siap menghadapi tantangan global. Demikian disampaikan Ketua KPK Firli Bahuri saat memberikan sambutan dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 di area Parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu (11/12/2022).
Firli Bahuri meyampaikan, acara road to hakordia 2022 telah dilaksanakan beberapa bulan sebelumnya dan kegiatan peringatan hari antikorupsi sedunia (hakordia) telah dilaksanakan pada tanggal 9 – 11 desember 2022.
“Bulan Desember menjadi bulan yang bermakna bagi pemberantasan korupsi, karena selain peringatan hari antikorupsi sedunia, desember juga merupakan bulan dimulainya bhakti KPK. KPK dibentuk berdasarkan undang-undang nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pidana korupsi pada bulan desember 2002. Sampai hari ini, telah hampir 20 tahun KPK mendharmabhaktikan dirinya untuk negeri. Melakukan pemberantasan korupsi bersama dengan masyarakat tanpa kenal lelah. Semangat kami adalah semangat seluruh anak bangsa yang bertekad membebaskan dan membersihkan negara kita dari praktik praktik korupsi,” kata Firli.
Pada masa pandemi covid-19 kemarin, virus corona yang tak terkendali menyebabkan hilangnya banyak nyawa, namun ironisnya virus korupsi pun nyatanya tak terkendali di tengah pandemi. Hal ini membuktikan bahwa tindakan korupsi adalah tindakan kejahatan luar biasa yang tidak memandang kondisi, situasi, dan korbannya. Korupsi bukan hanya pelanggaran hukum yang menimbulkan kerugian keuangan negara tetapi juga mencederai hak sosial masyarakat.
“Korupsi bagaikan penyakit sosial yang membahayakan hidup bangsa dan negara. Tak hanya melanggar hukum dan etika, korupsi bertentangan dengan hak asasi manusia (ham) dan mencederai rasa keadilan,” papar Firli.
Sebagai bangsa yang memegang teguh nilai-nilai religiusitas, Firli berharap integritas dapat tegak dan bertahan dalam menghadapi arus perilaku korupsi. Pemerintah telah berupaya untuk memerangi korupsi dengan berbagai upaya. Selain penindakan, upaya pencegahan dalam bentuk perbaikan sistem telah dilakukan. Begitu juga berbagai upaya melalui strategi pendidikan antikorupsi. Ketiganya saling menguatkan dalam menciptakan sinergi dan harmonisasi trisula pemberantasan korupsi.
“Dalam momentum peringatan hari antikorupsi sedunia 2022 ini, saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bahu membahu dan turut serta dalam pemberantasan korupsi sehingga indonesia segera pulih dan semakin kuat bersatu dalam memberantas korupsi, jelas Firli.
Firli Bahuri mengajak agar Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) dijadikan sebgai momentum dalam memberantas korupsi bersama dengan segenap pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan segenap elemen masyarakat.
“Mari kita wujudkan pemberantasan korupsi dengan komitmen dan tekad yang kuat untuk melakukan pemberantasan segala bentuk tindakan tindakan koruptif. Kita jadikan hari anti korupsi sedunia, sebagai upaya kebangkitan semangat dan kolaborasi kita semua, segenap anak bangsa, untuk menatap masa depan bangsa indonesia yang antikorupsi. Dengan demikian kita akan wujudkan tujuan mulia bangsa indonesia yaitu indonesia bebas dan bersih dari korupsi,” lanjut Firli.
Firli berharap suatu saat korupsi merupakan peradaban masa lalu dan kedepan nanti Indonesia berada pada peradaban dunia tanpa korupsi.
“Kita berbakti untuk negeri, membebaskan dan membersihkan NKRI dari korupsi. Kita akan terus bekerja dan berkarya untuk mewujudkan tujuan negara Indonesia sejahtera, Indonesia cerdas, Indonesia yang membanggakan seluruh rakyatnya. Karenanya Indonesia harus bebas dan bersih dari praktik praktik- korupsi,” ungkapnya.
“Semoga Allah SWT membimbing bangsa kita dan khususnya para pemimpin untuk tetap tegak lurus di atas rel konstitusi dan peraturan perundangan dalam melaksanakan mandat dari rakyat indonesia. Satu dalam pengabdian kita kepada bangsa dan negara, terus berkarya untuk bangsa, mengabdi untuk negeri. Membebaskan NKRI dari praktik-praktik korupsi, membangun peradaban antikorupsi,” pungkas Firli Bahuri.