SERANG-Akses masuk tol Merak-Jakarta, Gerbang Tol (GT) Ciujung, Kabupaten Serang disekat. Petugas gabungan TNI dan Polri menghentikan kendaraan yang curigai akan mudik ke Tangerang. Petugas memeriksa indentitas seluruh penumpang. Hari pertama larangan mudik kemarin, di GT Ciujung terdeteksi 70 kendaraan yang hendak menuju Tangerang. Semuanya diperintahkan putar balik. Juga ditemukan dua pemudik yang positif Covid-19.
“Dari pagi kita mulai melaksanakan penjagaan penyekatan mudik dan sampai sekarang siang ini (kemarin) ada sekitar 70 kendaraan yang kita curigai akan mudik ke Tangerang, langsung kita arahkan mereka untuk putar balik,” ungkap Petugas Pos Pam penyekatan mudik di Tol Ciujung Bripka Boy Pakpahan saat dimintai keterangan oleh wartawan Tangerang Ekspres di lokasi penyekatan pemudik, Kamis (6/5).
Boy yang juga anggota Polsek Kragilan menambahkan, pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap 40 kendaraan dan melakukan kegiatan test antigen bersama petugas Puskesmas Kragilan. Hasilnya, dari 14 orang yang di-test antigen, terdapat dua orang yang dinyatakan positif Covid-19. “Dua orang itu dinyatakan positif Covid-19 satu orang warga Tangerang yang satu lagi orang Lebak. Dua orang positif itu, kita perintahkan untuk menjalani isolasi secara mandiri di rumahnya masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, di Pos Pam penjagaan jembatan Cikande Asem, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, masih relatif aman. Belum ada pemudik yang terlihat dan diputar balikan oleh petugas gabungan. Namun, tampak sejumlah anggota gabungan dari TNI/polri dan instansi pemerintahan tetap melakukan pemeriksaan ketat terhadap kendaraan yang dicurigai akan mudik ke Tangerang. “Belum ada pemudik yang kita putar balikan, ada beberapa yang kita hentikan, saat kita periksa lihat ternyata dia pekerja. Karena dia pekerja maka masih diperbolehkan,” kata Kapolsek Jawilan Iptu Fajar Mauludi saat.
Fajar mengatakan, apabila keadapatan ada pemudik yang hendak melakukan perjalanan, pihaknya akan langsung memerintahkan pemudik tersebut untuk memutar balikan kendaraannya. Namun, apabila ada pemudik yang nekat melanjutkan perjalanan, akan diperiksa dokumen persyaratan dan kepentingannya. Apabila kepentingan tersebut sangat mendesak, pihaknya akan mempersilakan pemudik tersebut untuk melanjutkan perjalanan. Tapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pemudik.
“Kalau misalkan kaya orang tuanya sakit, atau orang tua meninggal kita perbolehkan untuk melanjutkan perjalanan. Tapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemudik seperti, Swab PCR itu yang berlaku 1×24 jam, surat keterangan dari desa maupun kecamatan,” ujarnya. Ia juga mengatakan, merasa terbantu oleh perusahaan yang ada di Kabupaten Serang. Pasalnya, perusahaan juga mengikuti kebijakan dari pemerintah terkait larangan mudik. Dengan cara masih memperkerjakan karyawannya sampai hari Rabu, satu hari menjelang hari raya Idul Fitri. Sehingga para karyawan tidak langsung melaksanakan mudik.
“Para pemudik itu kan rata-rata dari karyawan. Mereka itu terakhir bekerja hari Rabu, jadi para karyawan itu tidak langsung mudik. Kita terbantu dengan kebijakan dari perusahaan itu,” ucapnya. Selain melakukan penyekatan arus mudik, pihaknya juga melakukan pengaturan arus lalin yang dilakukan dari pagi dan sore. Kemudian, pihaknya juga memberikan imbauan terkait larangan mudik dan protokol kesehatan (prokes) serta melakukan pembagian masker. “Di sini itu kalau pagi dan sore pasti lalulintas padat. Karena adanya para pekerja yang berangkat dan pulang kerja. Kita juga memberikan makser kepada warga ada yang tidak memakai masker. Atau maskernya kotor kita ganti dengan yang baru,” tuturnya. (mg-7/and)
SERANG-Akses masuk tol Merak-Jakarta, Gerbang Tol (GT) Ciujung, Kabupaten Serang disekat. Petugas gabungan TNI dan Polri menghentikan kendaraan yang curigai akan mudik ke Tangerang. Petugas memeriksa indentitas seluruh penumpang. Hari pertama larangan mudik kemarin, di GT Ciujung terdeteksi 70 kendaraan yang hendak menuju Tangerang. Semuanya diperintahkan putar balik. Juga ditemukan dua pemudik yang positif Covid-19.
“Dari pagi kita mulai melaksanakan penjagaan penyekatan mudik dan sampai sekarang siang ini (kemarin) ada sekitar 70 kendaraan yang kita curigai akan mudik ke Tangerang, langsung kita arahkan mereka untuk putar balik,” ungkap Petugas Pos Pam penyekatan mudik di Tol Ciujung Bripka Boy Pakpahan saat dimintai keterangan oleh wartawan Tangerang Ekspres di lokasi penyekatan pemudik, Kamis (6/5).
Boy yang juga anggota Polsek Kragilan menambahkan, pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap 40 kendaraan dan melakukan kegiatan test antigen bersama petugas Puskesmas Kragilan. Hasilnya, dari 14 orang yang di-test antigen, terdapat dua orang yang dinyatakan positif Covid-19. “Dua orang itu dinyatakan positif Covid-19 satu orang warga Tangerang yang satu lagi orang Lebak. Dua orang positif itu, kita perintahkan untuk menjalani isolasi secara mandiri di rumahnya masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, di Pos Pam penjagaan jembatan Cikande Asem, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, masih relatif aman. Belum ada pemudik yang terlihat dan diputar balikan oleh petugas gabungan. Namun, tampak sejumlah anggota gabungan dari TNI/polri dan instansi pemerintahan tetap melakukan pemeriksaan ketat terhadap kendaraan yang dicurigai akan mudik ke Tangerang. “Belum ada pemudik yang kita putar balikan, ada beberapa yang kita hentikan, saat kita periksa lihat ternyata dia pekerja. Karena dia pekerja maka masih diperbolehkan,” kata Kapolsek Jawilan Iptu Fajar Mauludi saat.
Fajar mengatakan, apabila keadapatan ada pemudik yang hendak melakukan perjalanan, pihaknya akan langsung memerintahkan pemudik tersebut untuk memutar balikan kendaraannya. Namun, apabila ada pemudik yang nekat melanjutkan perjalanan, akan diperiksa dokumen persyaratan dan kepentingannya. Apabila kepentingan tersebut sangat mendesak, pihaknya akan mempersilakan pemudik tersebut untuk melanjutkan perjalanan. Tapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pemudik.
“Kalau misalkan kaya orang tuanya sakit, atau orang tua meninggal kita perbolehkan untuk melanjutkan perjalanan. Tapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemudik seperti, Swab PCR itu yang berlaku 1×24 jam, surat keterangan dari desa maupun kecamatan,” ujarnya. Ia juga mengatakan, merasa terbantu oleh perusahaan yang ada di Kabupaten Serang. Pasalnya, perusahaan juga mengikuti kebijakan dari pemerintah terkait larangan mudik. Dengan cara masih memperkerjakan karyawannya sampai hari Rabu, satu hari menjelang hari raya Idul Fitri. Sehingga para karyawan tidak langsung melaksanakan mudik.
“Para pemudik itu kan rata-rata dari karyawan. Mereka itu terakhir bekerja hari Rabu, jadi para karyawan itu tidak langsung mudik. Kita terbantu dengan kebijakan dari perusahaan itu,” ucapnya. Selain melakukan penyekatan arus mudik, pihaknya juga melakukan pengaturan arus lalin yang dilakukan dari pagi dan sore. Kemudian, pihaknya juga memberikan imbauan terkait larangan mudik dan protokol kesehatan (prokes) serta melakukan pembagian masker. “Di sini itu kalau pagi dan sore pasti lalulintas padat. Karena adanya para pekerja yang berangkat dan pulang kerja. Kita juga memberikan makser kepada warga ada yang tidak memakai masker. Atau maskernya kotor kita ganti dengan yang baru,” tuturnya. (mg-7/and)