TANGSEL – Tiga pelaku spesialis pembobol rumah kosong (Rumsong) dan minimarket terhenti, setelah unit Reskrim Polres Tangsel berhasil menangkapnya.
Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanudin menjelaskan, tiga pelaku HS dan RK sudah beraksi di 150 lokasi diberbagai daerah Jabodetabek.
“150 TKP kejahatan pelaku selama 6 bulan. Mereka bukan residivis, tapi pelaku adalah spesialis,” jelas Iman di Mapolres Tangsel, Rabu, (21/4/2021).
Dalam menjalankan aksinya, HS dan RK terlebih dahulu melakukan mapping atau memantau situasi. Setelah itu, segala peralatan hingga senjata tajam dibawanya saat menjalankan aksi pencurian.
“Dia ini random, mereka lewat kemudian menggambar situasi dan jika bisa dikerjakan, mereka lakukan. Para pelaku menggunakan alat seperti linggis, kunci letter T beserta anak kuncinya, hingga golok. Untuk golok yang mereka bawa saat beraksi itu merupakan antisipasi bagi mereka jika aksinya kepergok. Namun dari laporan yang kami terima tidak ada korban atas mereka,” ungkapnya.
Bahkan, untuk membawa peralatan mencurinya, HS dan RK menggunakan kendaraan roda empat yang juga merupakan hasil curiannya.
“Mereka menggunakan mobil karena peralatan yang dibawa seperti linggis dan lainnya cukup banyak. Mobil yang dipakai itu juga hasil kejahatan,” papar Iman.
Meski begitu, Satreskrim Polres Tangsel masih mengejar satu pelaku lainnya berinisial DF yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Dan, untuk HS dan RK disangkakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman pidana maksimal 9 tahun penjara.
“Ancamannya 9 tahun penjara. Kami masih melakukan pengembangan mencari siapa penadahnya,” tandasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Angga Surya Saputra menuturkan, para pelaku mendapat keuntungan rata-rata Rp 3-5 juta dari satu TKP hasil kejahatannya. Sebab mereka mencuri barang-barang elektronik bernilai, yang mudah dibawa.
“Para pelaku mencuri seperti handphone dan barang elektronik yang mudah dibawa. Keuntungannya itu Rp 3-5 juta dari satu TKP,” tambah Angga. (PHD)