Kabarbanten.com – Pemkot Tangerang menyiagakan pompa di 200 titik banjir. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya bencana banjir memasuki musim penghujan.
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, tak hanya pompa, seluruh alat berat disiagaan dalam kondisi siaga satu selama musim hujan ini.
“Semua alat berat dalam kondisi siaga satu. Bukan hanya itu saja, petugas di lapangan dan juga masyarakat harus terus bersinergi,” ungkap Arief saat Apel Siaga Bencana Kota Tangerang, di kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (16/11/2021).
Saat apel tersebut, Arief pun secara langsung memeriksa beberapa alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum yang biasa digunakan dalam pencegahan dan penanggulangan banjir, seperti eskavator berbagai ukuran, dan lainnya.
“Tadi kita lihat kalau eskavator itu semua ada 18 alat, belum lagi pompa mobile ada 8. Ini diluar pompa yang disiagakan di semua titik banjir yang ada di Kota Tangerang, itu ada 233 unit,” tutur Arief.
Menurut Arief, semua dalam kondisi siaga satu. Sehingga apabila diperlukan sewaktu-waktu sudah siap digunakan atau didistribusikan ke wilayah.
Selain itu, Arief juga mengecek kesiapan mobil tangki air milik PDAM Tirta Benteng. Biasanya tangki ini dikirim ke titik-titik pengungsian untuk ketersediaan air bersih.
“Jadi kita tidak mengandel-ngandel, jadi antara petugas dan masyarakat kompak bersinergi dalam siaga bencana ini. Mudah-mudahan bencana alam ini bisa diantisipasi, seperti kita kompak menghadapi bencana non alam seperti Covid-19,” tutur Arief.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, juga menyiagakan alat evakuasi bilamana bencana banjir tak bisa dihindari di wilayah tersebut. Menurut Kepala BPBD Kota Tangerang, Deni Koswara, terdapat 24 perahu karet yang saat ini sudah disiagakan.
“Ada 24 perahu, semua dalam kondisi baik dan siap beroperasi. Ada 12 alat angkut, pelampung, tambang, dan berbagai alat evakuasi lainnya,”tutur Deni.
Selain itu, terdapat 360 personil BPBD yang juga disiagakan. Terdiri dari 100 personil setiap kali shift, sehingga personil bisa langsung ke wilayah bencana dengan segera. (KEY)